dr Sukmawati Tansil Tan, SpKK dari Rumah Sakit Mayapada mengatakan saat ini ada bahan kimia yang dijual di pasaran untuk menghilangkan tahi lalat. Prosedur menghilangkan tahi lalat juga ditawarkan di beberapa salon.
Ada pula cara-cara 'tradisional' yang ditengarai bisa menghilangkan tahi lalat seperti membubuhkan kapur barus, minyak tanah, dan beberapa bahan lain ke tahi lalat. Pada dasarnya, ucap dr Sukmawati, kalau bahan kimia tersebut diaplikasikan ke tahi lalat dan membuat tahi lalat copot atau mengelupas, maka luka yang ditimbulkan harus dijaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bisa Jadi Tanda Bahaya, Yuk Kenali Tahi Lalat Anda
Jika ada yang berniat menghilangkan tahi lalat dengan mengutak-atik tahi lalatnya, dengan harapan tahi lalat luka lalu bisa menghilang, tidak disarankan. Karena pada saat tahi lalat luka, maka akan memperbaiki diri. Jika luka terus-menerus terjadi, maka lebih rentan infeksi kuman. Malah dikhawatirkan bisa memicu munculnya keganasan.
Prosedur menghilangkan tahi lalat juga bisa dilakukan di dokter spesialis kulit dan kelamin. Umumnya dokter akan membuang tahi lalat beserta akarnya, kemudian dijahit sesuai garis kulit. "Cara ini tidak akan meninggalkan bekas luka yang besar," terang dr Sukmawati.
Jika berniat menghilangkan tahi lalat di dokter spesialis kulit, maka perlu disiapkan dana sekitar Rp 500 ribu - 1 juta. Besaran biaya tergantung pada masing-masing klinik atau rumah sakit, juga tergantung jumlah tahi lalat yang hendak dihilangkan.
Baca juga: Kebiasaan Simpel Saat Mandi Seperti Ini Bantu Atasi Kulit yang Mengelupas (vit/up)











































