"Ketakutan melahirkan umumnya disebabkan pengalaman buruk yang pernah dialami ibu sebelumnya atau kecemasan berlebih akibat menerima informasi yang dianggap menakutkan dari berbagai media atau mendengar pengalaman buruk teman," tutur dr Joseph Sgroi, juru bicara Royal Australian and New Zealand College of Obstetricians and Gynaecologists (RANZCOG).
Menurut dr Sgroi, tokophobia bisa membuat wanita memutuskan untuk mengambil langkah 'aman' yakni menjalani caesar. Namun, bisa juga tokophobia makin parah ketika wanita merasa stres dengan adanya tekanan jika ia harus melahirkan secara normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Wow, Wanita-wanita Ini Berulang Kali Melahirkan Bayi Kembar (2)
"Satu hal yang sering saya katakan pada pasien adalah tubuh wanita amat mengagumkan dan sudah dirancang untuk bisa melahirkan. Tapi memang, kadang sesuatu yang salah bisa terjadi. Setiap kehamilan memang memiliki risiko tapi ingat ada kami tim medis yang berkewajiban membantu Anda," tutur dr Sgroi.
Jika selama hamil wanita mengalami ketakutan berlebih, dr Sgroi menyarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog tapi jangan lebih dari usia kandungan 36 minggu. Sementara, hipnoterapis Clive Westwood mengatakan ketakutan wanita akan proses melahirkan bisa terjadi kapan saja terutama jika ditambah munculnya rasa cemas.
"Ketika orang cemas mereka lebih berisiko mengalami ketakutan. Contohnya, ketika mereka diberi tahu melahirkan itu sangat sakit tapi kemudian mereka ingin punya anak, ketakutan itu sudah kadung tertanam di pikiran mereka," kaya Westwood.
Menurutnya, hipnoterapi bisa membantu mengatasi ketakutan itu. Hipnoterapi ia katakan bisa membuat wanita cukup rileks sehingga mereka bisa meluruhkan pemikiran soal rasa takut tersebut dan lama-lama menghilangkannya dari pikirannya.
Baca juga: Jangan Dilarang, Kebiasaan Bayi Masukkan Tangan ke Mulut Ada Manfaatnya
(rdn/vit)











































