Namun bukan hanya menjelang kehamilan saja, sebuah penelitian terbaru dari Karolinska Institute, Swedia mengungkap wanita yang mengalami penambahan berat badan di antara dua kehamilan juga dihantui oleh risiko yang sama, yaitu stillbirth ataupun bayi lahir mati dan juga kematian bayi di satu bulan pertama kehidupannya.
Hal ini didasarkan pada hasil pengamatan terhadap lebih dari 450.000 wanita di Swedia yang mengalami dua kali kehamilan dalam kurun tahun 1992-2012.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Langkah-langkah Agar Ibu Hamil Bebas Bakteri Listeria yang Cemari Apel AS
Kondisi ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki berat badan normal di kehamilan pertamanya. Bilamana bobot mereka naik sebanyak 6-11 kg sebelum kehamilan kedua, hal ini dikaitkan dengan risiko bayi lahir mati dan kematian dini sebesar 27-60 persen pada kehamilan kedua. Demikian seperti dikutip dari Livescience, Jumat (11/12/2015).
Menariknya, risiko ini tidak terlihat jika yang bersangkutan memang sudah kelebihan berat badan sejak kehamilan pertama. Akan tetapi bila wanita dengan kelebihan berat badan ini mau menghilangkan bobotnya hingga 6 kg sebelum kehamilan anak kedua, maka risiko bayi lahir mati menjadi menurun hingga 50 persen.
Peneliti merasa temuan ini menjadi penting karena dari pengamatan mereka, secara umum 15 persen wanita yang baru saja melahirkan akan mengalami penambahan berat badan rata-rata mencapai 6 kg sebelum kemudian hamil lagi.
"Ini artinya penting untuk ditekankan adanya pencegahan kenaikan berat badan jelang kehamilan, baik pada wanita dengan berat badan sehat ataupun kelebihan bobot, dan bagi yang obesitas, upaya untuk menurunkan berat badan harus terus dipromosikan," tulis peneliti, dalam laporannya yang dipublikasikan jurnal The Lancet.
Baca juga: Kisah Nenek 70 Tahun yang Selamatkan 200 Bayi di Alor dari Risiko Kematian
Sejauh ini peneliti belum bisa memberikan penjelasan pasti mengapa risiko bayi lahir mati pada wanita dengan kelebihan berat badan begitu tinggi. Mereka hanya menduga, obesitas dan penambahan berat badan telah lama diketahui dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang juga berpotensi menimbulkan bahaya pada kehamilan.
Bahkan temuan ini tetap konsisten meski mereka telah mempertimbangkan faktor lain yang juga diketahui dapat memicu risiko bayi lahir mati, seperti usia sang ibu saat mengandung, kebiasaan merokok, dan juga jarak antarkehamilan.
(lll/vit)











































