Ya, itulah yang terjadi pada gadis bernama Thaline Moreira da Silva (30). Thaline didiagnosis tumor otak yang mematikan setelah dokter sadar bahwa senyuman gadis itu tampak miring dan tidak terlihat biasa.
Thaline yang sedang mengenyam bangku pendidikan di Australia sudah pernah mengunjungi rumah sakit tiga kali setelah merasakan sakit kepala hebat dan muntah-muntah. Tetapi, hasil pemeriksaan menunjukkan jika ia hanya terkena migrain. Tapi suatu hari, Thaline bangun tidur dengan sakit kepala yang luar biasa dan muntah-muntah di kamar mandi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Aku akhirnya dibawa ke rumah sakit dan mereka menemukan bahwa aku mengalami kelumpuhan ringan di sisi kiri yang menyebabkan senyumanku menjadi asimetris. Aku langsung dilarikan ke ruang operasi," lanjutnya.
Thaline didiagnosis Glioblastoma, salah satu jenis tumor otak yang paling mematikan. Setelah menjalani operasi dan pemulihan, masalah baru kembali menghampiri Thaline. Perusahaan asuransi menolak untuk membiayai baik operasi kedua, radioterapi, maupun kemoterapi yang dibutuhkan untuk mengobati kankernya.
Baca juga: Cegah Penuaan Otak dengan Melakukan Diet Mediterania
Karena tidak bisa kembali ke negara asalnya di Brazil, Thaline memutuskan untuk mengadakan kampanye pencarian dana untuk bisa sembuh dari penyakitnya. Sebuah keajaiban terjadi. Beberapa donatur yang tidak diketahui namanya menyumbangkan $97 ribu atau sekitar Rp 1,3 milyar untuk biaya pengobatannya.
Dengan segera, Thaline melanjutkan pengobatannya hingga sembuh dan berjanji akan menyumbangkan kelebihan uang yang didapatnya ke Cancer Council of Australia untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Atas bantuan dana yang ia terima, Thaline mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada para donatur yang sudah berbaik hati menyumbangkan uang untuk dananya berobat. Sekarang, Thaline tinggal bersama sang kakak yang datang dari Brazil. Ia juga sudah sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.
"Kalian akan menemukan saat di mana kamu merasa dunia hancur dan mulai menangisinya, tapi ini merupakan bagian dari belajar untuk menerima kenyataan yang terjadi. Tapi ingat, menangis tidak akan membantumu menyelesaikan masalah. Jadi, saat kau bangun di pagi hari, bersiaplah untuk mendorong segala sesuatu dan hadapi semua dengan kepala tegak," pesan Thaline.
Baca juga: Studi: Saat Sembuh Dari Kanker, Konsentrasi dan Daya Ingat Bisa Menurun (rdn/vit)











































