Usia Boleh Tua, Tapi Para Lansia Ini Masih Sukses Jadi Binaraga

Usia Boleh Tua, Tapi Para Lansia Ini Masih Sukses Jadi Binaraga

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 25 Des 2015 11:13 WIB
Usia Boleh Tua, Tapi Para Lansia Ini Masih Sukses Jadi Binaraga
Foto: Thinkstock
Jakarta - Ketika mendengar kata binaragawan, kebanyakan orang akan berpikir jika mereka adalah para atlet binaraga yang masih berusia muda. Padahal, ada pula atlet binaraga yang berprestasi meskipun usianya bisa dibilang tidak muda lagi.

Seperti dirangkum detikHealth, Jumat (25/12/205) berikut ini deretan binaragawan yang usianya tak lagi muda tapi performanya, tak kalah dengan mereka yang masih muda.

Baca juga: Tak Perlu Banyak Protein untuk Bikin Badan Berotot



1. Andreas Cahling

Di usia 60 tahun, Andreas Cahling masih menjadi juara binaraga. Di usianya yang senja, Andreas masih berlatih dengan keras dan berpartisipasi dalam kompetisi binaraga di salah satu pusat kebugaran.
Andrea juga mengaku bahwa kegiatan terbesarnya adalah pergi ke gym.

Selain latihan beban secara rutin dan pergi ke gym, Andreas mengatakan lebih suka makan makanan alami, makanan organik dan mentah untuk menjaga kesehatannya. Ia juga telah menghilangkan MSG dari menu dietnya. Menurut Andreas, seorang pria di usia 60-an memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menampilkan aspek otot tertentu dibandingkan pria yang lebih muda, karena sudah puluhan tahun latihan beban khusus.

Andreas mengaku akan terus berusaha menjadi binaragawan terbaik. Ia akan terus berlatih selama mungkin yang ia bisa.

2. David Prescott

Didiagnosis tumor di bagian hatinya, David Prescott tak terpukur. Pria 50 tahun ini justru 'mengalihkan' pikirannya dengan giat berlatih membentuk otot. Tak sia-sia, kesibukan Prescott latihan binaraga membuat proses pemulihannya pasca operasi menjadi jauh lebih cepat dari perkiraan.

Ia pun kini semakin rajin latihan meskipun usianya tak muda lagi. Prescott mengaku dirinya sudah menjadi bodybuilder sejak muda. Untuk itu, beberapa pekan setelah menjalani operasi pengangkatan setengah bagian dari hatinya, Prescott kembali latihan di gym.

"Kali pertama latihan setelah operasi, tangan saya bergetar hebat. Benar-benar butuh waktu untuk bisa menyesuaikan diri. Hari demi hari, pekan demi pekan, saya rutin latihan dan hasilnya menakjubkan. Tubuh saya semakin bugar dan kuat," imbuhnya.

3. Debbie Allsopp

Debbie Allsopp kecanduan alkohol setelah bercerai dari suaminya. Hingga ia bertemu dengan pria bernama John yang memotivasinya untuk menjadi bodybuilder. Dikatakan Debbie, dia tak pernah berpikir dirinya akan menjadi binaraga.

Sebab, selama ini pun ia pergi ke gym hanya untuk treadmill dan berlatih fitness ala kadarnya. Apalagi, tubuh Debbie terbilang mungil. Menjalin asmara dengan John tapi kemudian putus hubungan beberapa waktu kemudian membuat keinginan untuk jadi binaraga muncul di benak Debbie.

Sejak saat itu, Debbie melakukan latihan kardio dan angkat beban lima kali seminggu. Ia pun membaca semua pola diet untuk binaraga dan mencari tahu alat-alat apa yang cocok digunakan untuk membentuk tubuhnya dengan bantuan personal trainer.

Hingga di bulan Mei 2012, puncak perubahan diri wanita yang usianya hampir menginjak 50 tahun ini terjadi. Ia mulai ikut kompetisi binaraga. Hingga saat ini sudah mengikuti delapan kejuaraan binaraga ini.

4. Lazaro Almanaras

Di usia 25 tahun, Lazaro Almanaras nge-gym untuk mengobati duka usia kehilangan putranya. Setahun pertama bergabung dengan Anytime Fitness, Lazaro coba-coba ikut kejuaraan fitness dan berhasil menyabet gelar runner-up. Lama-kelamaan, aktivitas nge-gym Lazaro membuat pria 62 tahun ini menjadi seorang bodybuilder.

Selama 37 tahun menjadi bodybuilder, Lazaro sudah menyabet gelar juara lebih dari 12 kali dan mengantongi medali yang tak terhitung jumlahnya.

"Usia hanyalah angka dan itu tidak akan menghalangi saya untuk tetap berprestasi. Ketika orang bertanya berapa usia saya, mereka akan terkejut ketika tahu saya berumur 62 tahun. Banyak yang bertanya apa rahasianya, saya hanya mengatakan semakin Anda aktif bergerak dan mengatur pola hidup dengan baik, semakin Anda awet muda," tutur Lazaro.

Setiap hari, pukul 06.00 pagi Lazaro mengonsumsi protein shake. Kemudian, ia akan pergi ke gym untuk melatih anggota fitness dan sekaligus melatih dirinya sendiri. Setelah itu, Lazaro akan menyantap makanan utamanya yang terdiri dari 12 putih telur, sepotong dada kalkunm, dan semangkok gandum. Setiap 2-3 jam sekali, Lazaro akan ngemil protein shake atau protein bar.

5. Sandi Birkett

Di tahun 2000, Sandi Birkett (52) didiagnosis kanker endometrium. Tapi, penyakit itu tak menghalangi wanita yang sudah terjun ke dunia binaraga sejak tahun 1991 ini tetap berlatih angkat beban dan bodybuilding.

Kini, dokter mengatakan Sandi sudah sembuh dari penyakitnya. Oleh karenanya, ketika tahun lalu ditawari untuk kembali mengikuti kompetisi binaraga, Sandi menyanggupinya, meskipun saat itu ia menjadi seorang survivor kanker.

Setiap pagi, Sandi menuturkan jika dirinya akan melakukan latihan angkat beban selama dua jam. Selain itu, wanita dengan berat badan 66 kg ini juga memangkas jumlah makanan berminyak dan berlemak yang ia asup. Tujuannya, agar lebih banyak otot yang terbentuk ketimbang lemak.

"Hal itu tidak mudah saya lakukan. Butuh perjuangan berat melakukannya apalagi saya adalah survivor kanker. Tapi, itu semua tak menghalangi saya. Hal yang membanggakan, kini saya bisa kembali memenangkan gelar nasional untuk kompetisi angkat beban setelah sebelumnya saya harus berjuang melawan kanker," tutur Sandi.

Halaman 2 dari 6
Di usia 60 tahun, Andreas Cahling masih menjadi juara binaraga. Di usianya yang senja, Andreas masih berlatih dengan keras dan berpartisipasi dalam kompetisi binaraga di salah satu pusat kebugaran.
Andrea juga mengaku bahwa kegiatan terbesarnya adalah pergi ke gym.

Selain latihan beban secara rutin dan pergi ke gym, Andreas mengatakan lebih suka makan makanan alami, makanan organik dan mentah untuk menjaga kesehatannya. Ia juga telah menghilangkan MSG dari menu dietnya. Menurut Andreas, seorang pria di usia 60-an memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menampilkan aspek otot tertentu dibandingkan pria yang lebih muda, karena sudah puluhan tahun latihan beban khusus.

Andreas mengaku akan terus berusaha menjadi binaragawan terbaik. Ia akan terus berlatih selama mungkin yang ia bisa.

Didiagnosis tumor di bagian hatinya, David Prescott tak terpukur. Pria 50 tahun ini justru 'mengalihkan' pikirannya dengan giat berlatih membentuk otot. Tak sia-sia, kesibukan Prescott latihan binaraga membuat proses pemulihannya pasca operasi menjadi jauh lebih cepat dari perkiraan.

Ia pun kini semakin rajin latihan meskipun usianya tak muda lagi. Prescott mengaku dirinya sudah menjadi bodybuilder sejak muda. Untuk itu, beberapa pekan setelah menjalani operasi pengangkatan setengah bagian dari hatinya, Prescott kembali latihan di gym.

"Kali pertama latihan setelah operasi, tangan saya bergetar hebat. Benar-benar butuh waktu untuk bisa menyesuaikan diri. Hari demi hari, pekan demi pekan, saya rutin latihan dan hasilnya menakjubkan. Tubuh saya semakin bugar dan kuat," imbuhnya.

Debbie Allsopp kecanduan alkohol setelah bercerai dari suaminya. Hingga ia bertemu dengan pria bernama John yang memotivasinya untuk menjadi bodybuilder. Dikatakan Debbie, dia tak pernah berpikir dirinya akan menjadi binaraga.

Sebab, selama ini pun ia pergi ke gym hanya untuk treadmill dan berlatih fitness ala kadarnya. Apalagi, tubuh Debbie terbilang mungil. Menjalin asmara dengan John tapi kemudian putus hubungan beberapa waktu kemudian membuat keinginan untuk jadi binaraga muncul di benak Debbie.

Sejak saat itu, Debbie melakukan latihan kardio dan angkat beban lima kali seminggu. Ia pun membaca semua pola diet untuk binaraga dan mencari tahu alat-alat apa yang cocok digunakan untuk membentuk tubuhnya dengan bantuan personal trainer.

Hingga di bulan Mei 2012, puncak perubahan diri wanita yang usianya hampir menginjak 50 tahun ini terjadi. Ia mulai ikut kompetisi binaraga. Hingga saat ini sudah mengikuti delapan kejuaraan binaraga ini.

Di usia 25 tahun, Lazaro Almanaras nge-gym untuk mengobati duka usia kehilangan putranya. Setahun pertama bergabung dengan Anytime Fitness, Lazaro coba-coba ikut kejuaraan fitness dan berhasil menyabet gelar runner-up. Lama-kelamaan, aktivitas nge-gym Lazaro membuat pria 62 tahun ini menjadi seorang bodybuilder.

Selama 37 tahun menjadi bodybuilder, Lazaro sudah menyabet gelar juara lebih dari 12 kali dan mengantongi medali yang tak terhitung jumlahnya.

"Usia hanyalah angka dan itu tidak akan menghalangi saya untuk tetap berprestasi. Ketika orang bertanya berapa usia saya, mereka akan terkejut ketika tahu saya berumur 62 tahun. Banyak yang bertanya apa rahasianya, saya hanya mengatakan semakin Anda aktif bergerak dan mengatur pola hidup dengan baik, semakin Anda awet muda," tutur Lazaro.

Setiap hari, pukul 06.00 pagi Lazaro mengonsumsi protein shake. Kemudian, ia akan pergi ke gym untuk melatih anggota fitness dan sekaligus melatih dirinya sendiri. Setelah itu, Lazaro akan menyantap makanan utamanya yang terdiri dari 12 putih telur, sepotong dada kalkunm, dan semangkok gandum. Setiap 2-3 jam sekali, Lazaro akan ngemil protein shake atau protein bar.

Di tahun 2000, Sandi Birkett (52) didiagnosis kanker endometrium. Tapi, penyakit itu tak menghalangi wanita yang sudah terjun ke dunia binaraga sejak tahun 1991 ini tetap berlatih angkat beban dan bodybuilding.

Kini, dokter mengatakan Sandi sudah sembuh dari penyakitnya. Oleh karenanya, ketika tahun lalu ditawari untuk kembali mengikuti kompetisi binaraga, Sandi menyanggupinya, meskipun saat itu ia menjadi seorang survivor kanker.

Setiap pagi, Sandi menuturkan jika dirinya akan melakukan latihan angkat beban selama dua jam. Selain itu, wanita dengan berat badan 66 kg ini juga memangkas jumlah makanan berminyak dan berlemak yang ia asup. Tujuannya, agar lebih banyak otot yang terbentuk ketimbang lemak.

"Hal itu tidak mudah saya lakukan. Butuh perjuangan berat melakukannya apalagi saya adalah survivor kanker. Tapi, itu semua tak menghalangi saya. Hal yang membanggakan, kini saya bisa kembali memenangkan gelar nasional untuk kompetisi angkat beban setelah sebelumnya saya harus berjuang melawan kanker," tutur Sandi.

(rdn/vit)

Berita Terkait