Sebuah editorial di NavyTimes menyebut sit up sebagai penyebab utama cedera punggung bagian bawah. Sit up, yang dalam artikel tersebut disebutkan sebagai 'outdated exercise' alias olahraga yang ketinggalan zaman, perlu dihilangkan dari tes fisik angkatan laut Amerika Serikat (AS).
Penelitian pada 1.500 tentara AS menunjukkan bahwa 56 persen kasus cedera dalam tes fisik kemiliteran dikaitkan dengan gerakan sit up. Dua gerakan lain dalam tes tersebut, yakni lari 2 mil menyumbang 32 persen kasus, dan push up berkontribusi pada 11 persen kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prof McGill, kombinasi antara tekanan yang tinggi dengan gerakan menekuk sangat membebani bantalan pada ruas tulang belakang. Lama kelamaan, bantalan tersebut bisa bengkak dan menyebabkan nyeri tulang belakang karena sarafnya terjepit.
Baca juga: Awas Bantalan Sendi Bisa Copot! Sit-Up Hanya untuk Anak Muda
Tony Horton, pencipta seri video olahraga P90X juga mengaku sudah tidak pernah lagi melakukan sit up maupun gerakan sejenisnya, yakni crunch. "Saya percaya, crunch yang tradisional dan ketinggalan zaman sudah tidak cocok lagi, dan sekarang saatnya untuk berubah," katanya.
Sebegitu besarkah risiko melakukan sit up sampai benar-benar harus dihindari? Dan kalaupun memang sit up berbahaya, bisakah latihan otot perut lainnya seperti plank memberikan manfaat yang sama seperti sit up?
Pro dan kontra melatih otot perut dengan sit up akan menjadi fokus berita detikHealth hari ini. Para pakar kesehatan akan membahasnya dari berbagai sudut pandang, termasuk dari sport science dan ortopedi.
Baca juga: 4 Cara Mengecilkan Perut yang Aneh Tapi Masuk Akal (up/up)











































