Jakarta -
Sakit kepala dan migrain bukan dominasi orang dewasa saja. Anak-anak pun bisa mengalaminya. Apa yang harus dilakukan orang tua?
Akibat sakit kepala, anak bisa kehilangan konsentrasi. Akibatnya proses belajar mereka bisa terganggu.. Nah, dikutip dari Fox News, Selasa (29/12/2015), berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua saat anak sering mengeluh sakit kepala:
Baca juga: Rendam Kaki dengan Air Dingin Juga Bisa Bantu Redakan Migrain?
1. Pastikan Anak Konsumsi Makanan Sehat
Foto: thinkstock
|
Jika Anak sering mengeluh sakit kepala, coba perhatikan asupannya. Siapa tahu karena jajan sembarangan sehingga nutrisinya kurang terpenuhi, anak jadi gampang lelah dan mudah sakit.
Lapar bisa membuat seseorang sakit kepala lho. Jadi pastikan anak mendapat asupan cukup. Tidak sekadar makan, tapi makanannya juga harus mengandung nutrisi yang memadai.
Konsumsi suplemen juga bisa jadi pilihan. Namun sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
2. Cek Minum Anak
Foto: thinkstock
|
Kurang minum terkadang juga mengakibatkan munculnya sakit kepala. Karena itu pastikan anak Anda mendapat minum yang cukup.
"Jantung mereka akan mencoba untuk memompa energi hingga otak. Apabila terhidrasi dengan baik, anak terhindar dari migrain yang cukup mengganggu," kata dr Howard Jacobs, dokter anak di rumah sakit Anak di Columbus, Ohio.
3. Olahraga
Foto: thinkstock
|
Sebuah studi menunjukkan obesitas terkait dengan migrain. Salah satu cara terbaik untuk memastikan anak Anda memiliki berat badan yang sehat yaitu dengan diet yang baik dan olahraga.
Terlebih lagi, olahraga teratur akan meningkatkan energi di dalam sel-sel tubuh dan bisa mengurangi stres yang menyebabkan sakit kepala. Karena itu ajaklah anak berolahraga sekitar 30 sampai 45 menit setiap tiga atau empat hari dalam sepekan.
4. Tidur Cukup
Foto: thinkstock
|
Sakit kepala ataupun migrain bisa dirasakan sebagai akibat dari kurang tidur. National Sleep Foundation merekomendasikan anak usia sekolah mendapatkan tidur setidaknya 9-11 jam setiap malam. Sedangkan untuk remaja usia 14 hingga 17 tahun harus mendapatkan tidur sebanyak 8 hingga 10 jam setiap malam.
5. Konsultasi ke Dokter
Foto: thinkstock
|
Jika sakit kepala terus-menerus dirasakan, sudah saatnya anak dibawa ke dokter. Mungkin dokter akan memberi obat untuk meredakan sakit kepala. Jika tak juga membaik mungkin butuh evaluasi dan observasi terkait kondisi lain yang lebih serius.
Jika Anak sering mengeluh sakit kepala, coba perhatikan asupannya. Siapa tahu karena jajan sembarangan sehingga nutrisinya kurang terpenuhi, anak jadi gampang lelah dan mudah sakit.
Lapar bisa membuat seseorang sakit kepala lho. Jadi pastikan anak mendapat asupan cukup. Tidak sekadar makan, tapi makanannya juga harus mengandung nutrisi yang memadai.
Konsumsi suplemen juga bisa jadi pilihan. Namun sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
Kurang minum terkadang juga mengakibatkan munculnya sakit kepala. Karena itu pastikan anak Anda mendapat minum yang cukup.
"Jantung mereka akan mencoba untuk memompa energi hingga otak. Apabila terhidrasi dengan baik, anak terhindar dari migrain yang cukup mengganggu," kata dr Howard Jacobs, dokter anak di rumah sakit Anak di Columbus, Ohio.
Sebuah studi menunjukkan obesitas terkait dengan migrain. Salah satu cara terbaik untuk memastikan anak Anda memiliki berat badan yang sehat yaitu dengan diet yang baik dan olahraga.
Terlebih lagi, olahraga teratur akan meningkatkan energi di dalam sel-sel tubuh dan bisa mengurangi stres yang menyebabkan sakit kepala. Karena itu ajaklah anak berolahraga sekitar 30 sampai 45 menit setiap tiga atau empat hari dalam sepekan.
Sakit kepala ataupun migrain bisa dirasakan sebagai akibat dari kurang tidur. National Sleep Foundation merekomendasikan anak usia sekolah mendapatkan tidur setidaknya 9-11 jam setiap malam. Sedangkan untuk remaja usia 14 hingga 17 tahun harus mendapatkan tidur sebanyak 8 hingga 10 jam setiap malam.
Jika sakit kepala terus-menerus dirasakan, sudah saatnya anak dibawa ke dokter. Mungkin dokter akan memberi obat untuk meredakan sakit kepala. Jika tak juga membaik mungkin butuh evaluasi dan observasi terkait kondisi lain yang lebih serius.
(vit/vit)