Menurut okupasi terapis dari Klinik Pela 9 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Hertin Nur Farida Amd.OT, tahapan perkembangan motorik halus anak pada dasarnya dimulai dari level atas. Dimulai dari kemampuan kontrol postur dan posisi kepala, ini penting untuk menyangga kemampuan visual persepsi.
"Ini harus bagus dulu baru berkembang ke bagian distal, pola pegang lalu hand function digital action. Jadi stabil dulu dasarnya baru kemampuan yang lebih detail akan tercapai," tuturnya kepada detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (30/12/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, ciri-ciri ketika perkembangan motorik halus anak mengalami gangguan bisa dilihat secara klinis dan fisik. "Bisa kita lihat jika anak tidak mampu melakukan gerak motorik halus tertentu sampai usia sekian (batas tenggat waktu) atau adanya keterlambatan seorang anak dalam motorik halus," imbuh dr Meta.
Ciri-ciri lainnya seperti disampaikan oleh Hertin misalnya ada keluhan, misalnya yang sering terjadi adalah menulis kurang bagus, cepat capek saat menulis, pola pegang pensil salah, sulit melakukan aktivitas menggunting, melipat, dan lempar tangkap. Bisa juga anak kesulitan makan menggunakan sendok atau sering jatuh saat memegang benda.
Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan perkembangan seperti ini?
"Penyebab gangguan ini bisa karena sekadar kurang stimulasi, bisa juga karena adanya gangguan lain yang harus dikonsultasikan pada dokter. Untuk mengatasinya, tergantung penyebabnya," tutur dr Meta.
Selain itu, bisa juga karena trauma seperti patah tulang, gangguan perkembangan seperti cerebral palsy (kontrol geraknya kurang bagus), serta down syndrome.
Baca juga: Kemampuan Motorik Kasar Anak Terganggu Bila Keadaannya Seperti Ini
(ajg/up)











































