Hormon Ini Bisa Redam Keinginan Mengonsumsi Makanan Manis

Hormon Ini Bisa Redam Keinginan Mengonsumsi Makanan Manis

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Kamis, 31 Des 2015 16:29 WIB
Hormon Ini Bisa Redam Keinginan Mengonsumsi Makanan Manis
Foto: thinkstock
Jakarta - Ingin mengudap makanan yang manis-manis pasti terasa tidak mengenakkan. Sebab, bukan rahasia lagi jika makanan manis bisa membuat tubuh makin melar. Namun, kini diyakini ada hormon yang bisa membantu mengatasi masalah itu.

Baru-baru ini, peneliti dari IU Carver College of Medicine mengidentifikasi hormon yang disebut fibroblast growth factor 21 (FGF21) yang bisa membantu mengurangi keinginan seseorang mengasup makanan manis. Hormon FGF21 ini diproduksi oleh hati.

"Hati memproduksi FGF21 yang akan masuk ke aliran darah setelah tubuh mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Nah, hormon ini berperan mengirim sinyal ke otak yang akan membantu menekan keinginan makan makanan manis," terang salah satu peneliti, Matthew Potthoff seperti dilaporkan NY Daily News.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, studi ini adalah yang pertama kali mengidentifikasi hormon yang dihasilkan liver berperan dalam mengatur keinginan mengasup gula dengan spesifik. Dalam eksperimennya, tim peneliti menyuntikkan hormon ini ke tikus percobaan.

Baca juga: Stop Makan Makanan Manis dan Bersantan, Finesya Turunkan Bobot 28 Kg

Kemudian, tikus tersebut diberikan makanan dengan diet seimbang dan diet tinggi gula. Peneliti menemukan bahwa tikus dengan FGF21 di sistem tubuhnya mengonsumsi makanan mengandung gula tinggi tujuh kali lebih rendah dibanding tikus yang tidak disuntikkan hormon FGF21.

Dalam eksperimen selanjutnya, peneliti memodifikasi tikus tersebut secara genetik sehingga satu kelompok tikus tidak memproduksi hormon FGF21 sedangkan kelompok tikus lainnya akan memproduksi hormon tersebut dengan kadar 500 kali di atas normal.

"Hasilnya sejalan dengan eksperimen kami sebelumnya di mana tikus yang tubuhnya memproduksi hormon FGF21 mengonsumsi lebih sedikit makanan bergula dibanding tikus yang tidak memproduksi hormon tersebut," kata Potthoff yang juga asisten profesor farmakologi di UI Carver College of Medicine ini.

Studi ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism.

Baca juga: Jangan Kebanyakan Makan Makanan Manis Kalau Tak Mau Risiko Alzheimer Naik

(rdn/up)

Berita Terkait