Baru-baru ini, peneliti dari IU Carver College of Medicine mengidentifikasi hormon yang disebut fibroblast growth factor 21 (FGF21) yang bisa membantu mengurangi keinginan seseorang mengasup makanan manis. Hormon FGF21 ini diproduksi oleh hati.
"Hati memproduksi FGF21 yang akan masuk ke aliran darah setelah tubuh mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat. Nah, hormon ini berperan mengirim sinyal ke otak yang akan membantu menekan keinginan makan makanan manis," terang salah satu peneliti, Matthew Potthoff seperti dilaporkan NY Daily News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Stop Makan Makanan Manis dan Bersantan, Finesya Turunkan Bobot 28 Kg
Kemudian, tikus tersebut diberikan makanan dengan diet seimbang dan diet tinggi gula. Peneliti menemukan bahwa tikus dengan FGF21 di sistem tubuhnya mengonsumsi makanan mengandung gula tinggi tujuh kali lebih rendah dibanding tikus yang tidak disuntikkan hormon FGF21.
Dalam eksperimen selanjutnya, peneliti memodifikasi tikus tersebut secara genetik sehingga satu kelompok tikus tidak memproduksi hormon FGF21 sedangkan kelompok tikus lainnya akan memproduksi hormon tersebut dengan kadar 500 kali di atas normal.
"Hasilnya sejalan dengan eksperimen kami sebelumnya di mana tikus yang tubuhnya memproduksi hormon FGF21 mengonsumsi lebih sedikit makanan bergula dibanding tikus yang tidak memproduksi hormon tersebut," kata Potthoff yang juga asisten profesor farmakologi di UI Carver College of Medicine ini.
Studi ini sudah dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism.
Baca juga: Jangan Kebanyakan Makan Makanan Manis Kalau Tak Mau Risiko Alzheimer Naik
(rdn/up)











































