dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya menuturkan senyum bayi saat tidur adalah refleksi dari kegiatan saraf pusat di otak. Dalam tidur, otak bayi tetap mengolah data dan memori.
"Sehingga bayi bisa bermimpi atau mengigau. Secara refleks, hal ini akan berdampak pada otot orbikularis okuli di mata," kata dr Meta saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Kamis (31/12/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dr Meta, hal ini tidak sama dengan apa yang dialami orang dewasa ketika tiba-tiba kaget saat tidur karena merasa seperti jatuh. Sebab, jika ada suara atau gerakan yang mengejutkan, bayi akan merentangkan kedua tangan dan kaki.
Baca juga: Ini Bahaya yang Mengintai Saat Bayi Tidur Bersama Orang Tua
"Atau dia bisa juga melengkungkan punggung dan kepala ke belakang. Namanya refleks moro, muncul seperti bayi terkaget-kaget pas tidur, dan bisa hilang sendiri usia 2-3 bulan," tambah ibu satu anak ini.
Dalam keseharian, sering ditemui bayi yang rewel di bulan-bulan awal kelahirannya. Di mana saat malam hari bayi bangun sedangkan siang harinya ia tidur. Menanggapi hal ini, dr Meta mengungkapkan bahwa bayi memang berkomunikasi dengan menangis.
Rasa lapar, bosan, ingin dengan sang bunda, kepanasan, kedinginan, dan ngompol disampaikan dalam bentuk tangisan oleh bayi karena memang bayi belum bisa bicara. Bayi juga belum bisa membedakan siang dan malam, sehingga dikatakan dr Meta ritme tidurnya pun 'suka-suka' mereka.
Baca juga: Ini Akibatnya Jika Bayi Dibiarkan Menangis Terlalu Lama
(rdn/up)











































