Tak kurang dari seratusan surat lamaran kerja yang dilayangkan Tom ke berbagai perusahaan. Namun dari sekian ratus lamaran, Tom mengaku hanya dipanggil untuk wawancara sebanyak 50 kali, itu pun tak ada yang mau menerimanya.
Hingga akhirnya pria asal Sale, Greater Manchester itu frustrasi. Ia kemudian meminta bantuan kepada sebuah agensi pencari kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tom merasa usahanya untuk mencari kerja selama lima tahun belakangan terbayar begitu ia diterima, bahkan dijadikan pegawai tetap. Namun sebelumnya, ia diminta mengikuti pelatihan kerja selama delapan minggu.
Dalam pelatihannya, pria berumur 23 tahun itu diajari berbagai hal, termasuk bagaimana berinteraksi dengan pelanggan. Empat minggu pertama untuk pelatihan di dalam kelas, sedangkan empat minggu berikutnya ia langsung diminta mencoba di lapangan.
Kini Tom ditempatkan di salah satu toko milik Asda di Altrincham, Inggris. Ia bekerja sebagai petugas yang mengurusi pelanggan di antrian kasir.
Baca juga: Ini Dia Bocah yang Diklaim Sembuh dari Cerebral Palsy berkat Sel Punca
"Setelah perjuangan panjang dan ditolak puluhan kali hingga saya tak percaya diri lagi, akhirnya sekarang saya bisa bahagia," tuturnya seperti dikutip dari ABC News, Rabu (6/1/2015).
Bahkan Tom merasa pekerjaan itu telah mengubah hidupnya, apalagi ia bertemu dengan teman-teman baru. "Sekarang saya punya alasan untuk bangun pagi setiap hari," imbuhnya.
Rupanya Tom tidak sendiri. Inggris dan AS sama-sama mendiskriminasi orang-orang dengan disabilitas dalam dunia kerja. Dalam sebuah laporan yang dirilis di tahun 2012 di Inggris, hanya 47,8 persen orang dengan disabilitas yang memiliki pekerjaan.
Bahkan kondisinya lebih buruk lagi di Amerika. Jumlah penduduk dengan disabilitas yang bisa mendapat pekerjaan di tahun 2014 hanyalah mencapai 17,1 persen dibandingkan mereka yang tidak cacat yaitu 64,6 persen.
Baca juga: Jangan Pandang Sebelah Mata Anak Cerebral Palsy, Mereka Pun Bisa Berkreasi
Desember lalu, kisah hidup Akshansh Gupta dari India telah menginspirasi banyak orang karena berhasil menyelesaikan studi doktornya di bidang ilmu otak dan interface komputer di Jawaharlal Nehru University. Padahal pria berumur 32 tahun ini juga mengidap cerebral palsy.
Hebat ya! (lll/up)











































