Seperti disampaikan oleh konselor laktasi RS Hermina Bekasi, dr Sylvia Haryeny, IBCLC, ASI selalu berubah termasuk dari awal ke akhir dalam satu kegiatan penyusuan. ASI yang keluar pertama kali disebut ASI awal (foremilk), sementara ASI yang keluar belakangan disebut ASI akhir (hindmilk).
Dilanjutkan oleh dr Sylvia, ASI awal dihasilkan dalam jumlah yang lebih banyak daripada ASI akhir. ASI dengan warna agak bening dan encer ini mengandung banyak protein, laktosa, dan zat-zat gizi lainnya, serta air yang banyak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena itu penting sekali untuk tidak menghentikan bayi yang sedang menyusu terlalu cepat. Dia sebaiknya dibiarkan melanjutkan sampai mendapatkan semua yang dia butuhkan, dan melepaskan sendiri dari payudara, sehingga ia mendapat ASI akhir yang kaya lemak. ASI akhir inilah yang sering tampak kental," imbuh dr Sylvia kepada detikHealth, seperti ditulis pada Kamis (7/1/2016).
Menurut dokter yang juga praktik di RS Hermina Galaxy ini, kadang ibu kuatir ASI-nya 'terlalu encer'. "Ini karena mereka melihat ASI awal. Lihat ASI yang keluar di akhir satu proses menyusui. Penting sekali bagi bayi untuk memperoleh ASI awal dan ASI akhir, demi mendapatkan 'makanan' yang lengkap dan seluruh air, energi dan zat gizi yang ia butuhkan," lanjutnya.
Kini banyak beredar suplemen ASI yang disebut-sebut mampu membuat ASI menjadi lebih putih dan lebih kental. Menanggapi hal ini dr Sylvia menjelaskan bahwa penggunaan suplemen ASI tidak berhubungan dengan kekentalan ASI. Ini karena ASI secara alami awalnya memang lebih encer, kemudian pada akhirnya akan menjadi lebih kental, seperti dijelaskan sebelumnya.
Baca juga: Aliran ASI Terlalu Deras, Bayi Sering Tersedak dan Enggan Menyusu
(ajg/up)











































