Menurut chiropractor sekaligus penulis 'Inside Chiropractic: A Patient's Guide', Samuel Homola, DC, jika pasien mengeluhkan nyeri pasca pengobatan, maka seorang chiropractor atau terapis chiropractic seharusnya paham betul bahwa itu berarti ada yang salah dengan terapinya.
"Tindakan spinal manipulation seharusnya bisa bermanfaat pada beberapa keluhan di leher dan punggung. Namun jika tindakan pengobatan dilakukan di area tertentu yang misalnya memiliki banyak saraf, terapi harus diberikan ekstra hati-hati dan tidak boleh sembarangan," tutur Homola, seperti dikutip dari salah satu situs terapi chiropractic di AS, Chirobase.org, Kamis (7/1/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang perlu diingat, pengobatan hanya boleh dilakukan di area yang dikeluhkan saja dan harus segera dihentikan jika keluhan awal sudah hilang. Sayangnya, beberapa chiropractor justru tetap melakukan terapi ke seluruh tulang mulai dari leher sampai tulang ekor dalam upaya 'meluruskan' tulang punggung. Inilah yang bisa berakibat fatal," imbuhnya.
Terapi yang tak tepat sasaran disebutkan Homola justru berisiko merusak sendi, ligamen, dan otot-otot di area tersebut. Pada akhirnya, pasien justru bisa mengalami nyeri hebat, bahkan risiko kematian pun mengintai.
Homola menyarankan, jika pasien mendapatkan anjuran untuk menambah terapi padahal nyeri justru semakin sering terjadi, sebaiknya hentikan pengobatan dan cari opini kedua ke dokter ortopedi. Radiasi terus-menerus di area tangan atau kaki, atau munculnya gejala lain seperti sakit kepala dan vertigo bahkan sebaiknya segera dikonsultasikan ke ahli saraf.
Baca juga: Mengenal Chiropractic, Terapi yang Dijalani Allya Siska Sebelum Meninggal
(ajg/vit)











































