Pembaca acara HowStuffWorks Lauren Vogelbaum menjelaskan kopi adalah minuman favorit penduduk dunia sehingga otomatis membuat kafein sebagai zat yang paling banyak dikonsumsi orang. Namun demikian tak semua tahu bagaimana sebetulnya cara kopi bekerja membuat seseorang merasa berenergi.
Dijelaskan oleh Lauren bahwa setiap sel dalam tubuh menggunakan senyawa kimia adenosine triphosphate (ATP) untuk menggerakkan otot, mengirim sinyal elektrik ke otak, dan membuat sel baru. Nah ketika ATP selesai diproses akan ada senyawa buang bernama adenosine yang bisa menempel pada reseptor otak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kabar Gembira! Minum Kopi Sebanyak Ini Bantu Cegah Bobot Naik Lagi
"Kafein kebetulan memiliki reseptor yang sama di otak seperti adenosine. Jadi ketika Anda minum kopi atau kola yang terjadi adalah lebih sedikit adenosine yang menempel pada reseptor otak," ujar Lauren seperti dikutip dari Medical Daily, Jumat (15/1/2016).
"Selain itu bila adenosine melambatkan saraf otak untuk mengirim sinyal, kafein sebaliknya akan mempercepat pengiriman sinyal. Ekstra aktivitas saraf ini lah yang berujung pada efek fisik kafein," lanjutnya.
Di dalam tubuh setengah kandungan dari kafein akan hilang efeknya dalam waktu enam jam. Artinya bila seseorang mengonsumsi 200 miligram kafein pada pukul 3 sore, maka masih ada 100 miligram yang memengaruhi tubuh.
"Otak akan kesulitan mengikat adenosine untuk istirahat, makanya Anda akan tetap terjaga atau setidaknya mencegah tidur nyenyak. Inilah alasan kenapa ahli menyarankan sedang-sedang saja kalau minum kopi," pungkas Lauren.
Baca juga: Ibu Hamil Sering Minum Kopi, Apakah Berdampak pada IQ Bayi? (fds/vit)











































