Gemuk dan Lingkar Leher Lebih dari 43 Cm, Risiko Sleep Apnea Meningkat

Gemuk dan Lingkar Leher Lebih dari 43 Cm, Risiko Sleep Apnea Meningkat

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Selasa, 19 Jan 2016 15:31 WIB
Gemuk dan Lingkar Leher Lebih dari 43 Cm, Risiko Sleep Apnea Meningkat
Foto: Thinkstock
Jakarta - Sleep apnea terjadi ketika napas mendadak berhenti selama beberapa detik, berulang-ulang kali dalam satu jam, sehingga berisiko mematikan. Salah satu faktor risikonya adalah berat badan yang berlebihan.

Selain itu, sleep apnea risikonya juga semakin meningkat jika orang tersebut memiliki beberapa kondisi lain seperti diabetes, stroke, dan hipertensi.

"Orang berbadan gemuk coba diukur lingkar lehernya. Kalau lebih dari 17 inci atau 43 cm maka dikatakan lingkar lehernya besar. Orang dengan lingkar leher besar biasanya punya pangkal lidah besar juga, makanya berisiko menutup jalan napas dan muncul sleep apnea obstruktif," tutur dr Isman Firdaus, SpJP-FIHA, kepada detikHealth, Selasa (19/1/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tidur Tak Berkualitas Gara-gara Berat Badan Membengkak?

Oleh sebab itu, orang gemuk dengan lingkar leher besar sangat disarankan untuk menurunkan berat badannya. Ini sebagai langkah awal jika memang ingin terhindar dari risiko sleep apnea.

"Kalau punya kolesterol tinggi, turunkan sampai kurang dari 100. Gula darah juga usahakan di sekitar angka 80-126 gram/dL, tekanan darah di angka 120/80 mm/Hg," imbuh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang praktik di RS Jantung Harapan Kita, Jakarta, ini.

Namun bukan berarti jika berat badan sudah normal lantas sudah 100 persen aman dari sleep apnea, terlebih jika punya faktor risiko lain seperti diabetes, hipertensi dan gangguan jantung. Seseorang tetap harus menjalani pola makan sehat dan rajin olahraga untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca juga: Sleep Apnea, Ketika Napas Mendadak Berhenti Saat Tidur

(ajg/vit)

Berita Terkait