Balita yang Dikenal Ceria Itu Kini Terbaring Lemah karena Penyakit Langka

True Story

Balita yang Dikenal Ceria Itu Kini Terbaring Lemah karena Penyakit Langka

Nurvita Indarini - detikHealth
Rabu, 20 Jan 2016 08:32 WIB
Balita yang Dikenal Ceria Itu Kini Terbaring Lemah karena Penyakit Langka
Foto: Go Fund Me
Newport, Wales - Balita berusia dua tahun ini dikenal ceria dan aktif. Namun kini dia hanya bisa terbaring di tempat tidurnya lantaran sakit langka. Bocah perempuan bernama Felicity Watkins itu ternyata terkena Guillain-Barre syndrome. Tentu saja ini menjadi semacam mimpi buruk bagi si kecil dan orang tuanya.

Menurut penuturan sang paman, Josh, di situs penggalangan dana Go Fund Me, sehari-hari Felicity dikenal sebagai anak yang menyenangkan. Seperti anak usia dua tahun lainnya, Felicity juga sedang aktif mengeksplor dunianya. Gadis kecil itu gemar menari dan menyanyi.

Namun keceriaan Felicity surut pada Desember 2015 lalu, saat dia diagnosis penyakit langka: yang bisa mengancam jiwa Guillain Barre Syndrome (GBS). GBS merupakan gangguan imunologi yang menyebabkan kelainan saraf perifer sehingga terjadi kelumpuhan ekstremitas secara asenden dan simetris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

GBS adalah penyakit autoimun, artinya antibodi tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari serangan zat asing seperti virus, justru menyerang sel-sel tubuh sendiri. GBS dapat mengancam jiwa karena menyebabkan kelumpuhan otot pernapasan sehingga pasien harus menggunakan ventilator, bisa terkena infeksi paru dan sepsis akibat imobilisasi lama.

Karena GBS, si kecil Felicity menjadi lumpuh. Dia pun membutuhkan bantuan untuk bernapas. "Tidak ada yang tahu dibutuhkan waktu berapa lama untuk membuat Felicity pulih," ujar Josh.

Apa yang dialami Felicity tentu membuat orang tuanya sedih bukan kepalang. Apalagi kakak Felicity diduga mengalami autisme. Sementara ibunda Felicity memiliki penyakit Chrone sehingga tidak bisa bekerja untuk menambah biaya perawatan anaknya.

Sang ibunda, Frances (26) mengatakan suatu hari Felicity tertidur di waktu yang normal. Akan tetapi mereka sekeluarga tiba-tiba dibangunkan dengan suara benturan dan tangisan Felicity. Badan gadis kecil itu sangat panas dan tidak responsif.

"Dia tidak bisa menahan kepalanya untuk mendongak dan matanya terus melihat ke kanan," ujar Frances.

Saat itu Frances begitu ketakutan. Bayi kecilnya menangis dan dia tidak bisa melakukan apapun. Akhirnya Felicity dibawa ke Rumah Sakit Royal Gwent, Newport, Wales. Selama beberapa waktu, Felicity tinggal di rumah sakit untuk diobservasi. Namun saat keluar dari RS, Felicity masih belum bisa menahan kepanya untuk mendongak.



Kondisi Felicity pun memburuk. Gadis itu tidak bisa menggerakkan lengan. Kemudian saat bicara menjadi cadel dan wajahnya tertarik ke bawah. Felicity lantas dibawa ke Noah's Ark Children's Hospital. Scan MRI pun dilakukan. Setelah itu itu beberapa jam kemudian, bocah tersebut dipasangi peralatan yang terhubung ke mesin penunjang kehidupan.

Di situlah dokter mendiagnosis Felicity dengan Guillain-Barre syndrome. Dia kemudian dirujuk ke Bristol Children's Hospital untuk menjalani penukaran plasma darah. Ini merupakan suatu prosedur yang sering digunakan untuk merawat pasien dengan kondisi darah yang jarang.

Selama beberapa pekan saat sakit, Felicity tidak bisa tersenyum. Namun di hari ketiga terapi, gadis kecil itu tersenyum pada kakak laki-lakinya.

Di mata orang tuanya, Felicity terlihat begitu kuat menghadapi penyakitnya. Meski demikian, orang tua Felicity khawatir anaknya akan bergantung pada kursi roda selama hidupnya dan memiliki pergerakan yang sangat terbatas. (vit/vit)

Berita Terkait