Hati-hati, 4 Kesalahan Saat Mandi Ini Bisa Merusak Kesehatan Kulit

Hati-hati, 4 Kesalahan Saat Mandi Ini Bisa Merusak Kesehatan Kulit

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 20 Jan 2016 12:06 WIB
Hati-hati, 4 Kesalahan Saat Mandi Ini Bisa Merusak Kesehatan Kulit
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat mandi, kulit rentan mengalami kerusakan karena penggunaan air dan sabun yang mungkin tak sesuai. Oleh sebab itu, penting untuk memerhatikan hal-hal kecil saat mandi agar kesehatan kulit tetap terjaga.

Berikut beberapa kesalahan saat mandi yang dapat merusak kulit, seperti dirangkum detikHealth pada Rabu (20/1/2016):

1. Air terlalu panas

Foto: Thinkstock
Apakah setelah mandi Anda merasa kulit menjadi lebih kering atau mungkin gatal? Jika ya, kemungkinan besar itu karena suhu air yang Anda gunakan untuk mandi terlalu panas.

Dokter spesialis kulit dari Cleveland Clinic, Melissa Piliang, MD, bahkan menyebutkan jika suhu air terlalu panas maka efeknya bukan hanya kulit kering saja, tapi risikonya bahkan dapat menyebabkan eksim. "Jika kulit terasa kering, gatal atau memerah, dinginkan suhu air mandi Anda," ungkap Melissa.

Ia menegaskan bahwa pada dasarnya Anda tidak dilarang untuk mandi dengan air panas, hanya saja sebaiknya atur suhu dan sesuaikan dengan kulit. Tuang air panas terlebih dahulu, lalu tuang air dingin sedikit demi sedikit sampai suhu hangat yang pas bisa digunakan. Dengan begitu, Anda tetap merasa nyaman dan tak mengiritasi kulit.

2. Memilih sabun yang berbahan 'keras'

Foto: Thinkstock
Menggunakan sabun berbahan keras seperti sabun antibakteri mungkin membuat Anda merasa lebih nyaman dan bersih, namun jika digunakan terlalu sering sabun ini dapat mengikis minyak alami kulit. Akibatnya kulit menjadi kering.

Padahal minyak alami kulit memiliki fungsi sebagai pelumas sehingga kulit tetap lembab dan tak kering. The US Food and Drug Administration (FDA) bahkan menyebutkan bahwa salah satu bahan antibakteri sabun, triclosan, dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan seperti perubahan kadar hormon dan berkontribusi terhadap perkembangan resistensi antibiotik.

Sebaiknya pilih sabun yang bebas pewangi berlebihan dan mengandung pelembab. Namun ingat, kulit setiap orang berbeda, sehingga Anda mungkin perlu mencoba beberapa produk sabun berbeda untuk menemukan yang cocok.

3. Menggosok kulit terlalu kencang

Foto: Thinkstock
Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu bekerja di dalam ruangan, maka hindari menggosok kulit terlalu kencang saat mandi. Sebab dalam kondisi tersebut penggunaan air bersih dan sabun saja sudah cukup membersihkan.

Menurut Robynne Chutkan, MD, dari Digestive Center for Women di Chevy Chase, Maryland, saat mandi bagian tubuh yang perlu Anda bersihkan lebih teliti hanyalah ketiak dan selangkangan.

"Menggosok terlalu kencang dapat mengikis minyak alami kulit. Hal ini menguntungkan bagi bakteri karena membuatnya lebih mudah masuk ke dalam kulit. Risiko jerawat dan eksim pun meningkat," tutur Robynne.

4. Jarang membersihkan pisau cukur

Foto: Thinkstock
Bagi para pria, membersihkan pisau cukur secara berkala sangat penting. Alasannya, pisau cukur bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri dari sisa-sisa kulit Anda. Nah, bakteri ini dapat berkembang biak lebih banyak pada pisau cukur yang lembab dan tak pernah dibersihkan.

Sanford Vieder, MD, dari Lakes Urgent Care di Michigan menyebutkan bahwa Anda juga berisiko tinggi mengalami luka saat menggunakan pisau cukur bukan? Jika ini terjadi, bakteri dan jamur dari benda tersebut juga bisa dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh melalui luka tersebut.

"Oleh karena itu, sebaiknya bilas pisau cukur dengan air panas setiap akan menggunakannya," ujar Sanford.
Halaman 2 dari 5
Apakah setelah mandi Anda merasa kulit menjadi lebih kering atau mungkin gatal? Jika ya, kemungkinan besar itu karena suhu air yang Anda gunakan untuk mandi terlalu panas.

Dokter spesialis kulit dari Cleveland Clinic, Melissa Piliang, MD, bahkan menyebutkan jika suhu air terlalu panas maka efeknya bukan hanya kulit kering saja, tapi risikonya bahkan dapat menyebabkan eksim. "Jika kulit terasa kering, gatal atau memerah, dinginkan suhu air mandi Anda," ungkap Melissa.

Ia menegaskan bahwa pada dasarnya Anda tidak dilarang untuk mandi dengan air panas, hanya saja sebaiknya atur suhu dan sesuaikan dengan kulit. Tuang air panas terlebih dahulu, lalu tuang air dingin sedikit demi sedikit sampai suhu hangat yang pas bisa digunakan. Dengan begitu, Anda tetap merasa nyaman dan tak mengiritasi kulit.

Menggunakan sabun berbahan keras seperti sabun antibakteri mungkin membuat Anda merasa lebih nyaman dan bersih, namun jika digunakan terlalu sering sabun ini dapat mengikis minyak alami kulit. Akibatnya kulit menjadi kering.

Padahal minyak alami kulit memiliki fungsi sebagai pelumas sehingga kulit tetap lembab dan tak kering. The US Food and Drug Administration (FDA) bahkan menyebutkan bahwa salah satu bahan antibakteri sabun, triclosan, dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan seperti perubahan kadar hormon dan berkontribusi terhadap perkembangan resistensi antibiotik.

Sebaiknya pilih sabun yang bebas pewangi berlebihan dan mengandung pelembab. Namun ingat, kulit setiap orang berbeda, sehingga Anda mungkin perlu mencoba beberapa produk sabun berbeda untuk menemukan yang cocok.

Jika Anda menghabiskan sebagian besar waktu bekerja di dalam ruangan, maka hindari menggosok kulit terlalu kencang saat mandi. Sebab dalam kondisi tersebut penggunaan air bersih dan sabun saja sudah cukup membersihkan.

Menurut Robynne Chutkan, MD, dari Digestive Center for Women di Chevy Chase, Maryland, saat mandi bagian tubuh yang perlu Anda bersihkan lebih teliti hanyalah ketiak dan selangkangan.

"Menggosok terlalu kencang dapat mengikis minyak alami kulit. Hal ini menguntungkan bagi bakteri karena membuatnya lebih mudah masuk ke dalam kulit. Risiko jerawat dan eksim pun meningkat," tutur Robynne.

Bagi para pria, membersihkan pisau cukur secara berkala sangat penting. Alasannya, pisau cukur bisa menjadi tempat berkumpulnya bakteri dari sisa-sisa kulit Anda. Nah, bakteri ini dapat berkembang biak lebih banyak pada pisau cukur yang lembab dan tak pernah dibersihkan.

Sanford Vieder, MD, dari Lakes Urgent Care di Michigan menyebutkan bahwa Anda juga berisiko tinggi mengalami luka saat menggunakan pisau cukur bukan? Jika ini terjadi, bakteri dan jamur dari benda tersebut juga bisa dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh melalui luka tersebut.

"Oleh karena itu, sebaiknya bilas pisau cukur dengan air panas setiap akan menggunakannya," ujar Sanford.

(ajg/vit)

Berita Terkait