"Nggak, itu mitos saja," kata drg Pruput Dwi Mutiari, SpBM dari RSIA Grand Family, Jumat (22/1/2016).
Menurut dokter gigi spesialis bedah mulut tersebut, hipersalivation atau produksi air liur yang berlebihan paling banyak disebabkan oleh efek samping obat-obatan. Selain itu, banyak faktor lain yang juga berpengaruh termasuk faktor genetik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penyebab Balita Masih Suka Ileran
Air liur atau saliva diproduksi oleh kelenjar di mulut yang dikontrol oleh sistem saraf otonom. Fungsinya adalah untuk membantu pencernaan kimiawi saat mengunyah makanan.
Kelenjar air liur bisa juga mengalami pembengkakan akibat trauma atau sumbatan batu kalsium. Benjolan yang terjadi pada kelenjar air liur minor disebut mucocele, sedangkan yang muncul di kelenjar mayor disebut ranula. Meski biasanya bisa sembuh dengan sendirinya, dokter bedah mulut kadang harus melakukan operasi minor untuk mengambil kelenjar yang rusak.
Baca juga: Sedang Hamil? Ketahuilah Fakta dan Mitos Seputar Ngidam
(up/vit)











































