Kasus Gagal Ginjal Naik 4 Kali Lipat dalam 5 Tahun

Kasus Gagal Ginjal Naik 4 Kali Lipat dalam 5 Tahun

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 28 Jan 2016 12:07 WIB
Kasus Gagal Ginjal Naik 4 Kali Lipat dalam 5 Tahun
Foto: AN Uyung P
Denpasar, Bali - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan jumlah kasus gagal ginjal yang membutuhkan hemodialisis atau cuci darah mengalami kenaikan. Dari 150 ribu kasus saat ini, baru 100 ribu yang mendapat terapi cuci darah.

"Sekali cuci darah biayanya Rp 800 ribu sampai Rp 1,4 juta. Sebulan perlu 4-8 kali, jadi satu orang membutuhkan Rp 80 juta," kata Menkes Nila usai mengunjungi layanan cangkok ginjal di RSUP Sanglah Denpasar, Kamis (28/1/2016).

Baca juga: Pria Ini Berikan Ginjalnya Sebagai Hadiah Natal untuk sang Kekasih

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam setahun, menurut Menkes Nila, biaya yang harus ditanggung negara untuk cuci darah mencapai Rp 1,3 triliun. Dengan perhitungan iuran BPJS kelas 3 sebesar Rp 25 ribu, maka sekali cuci darah dibutuhkan 40 orang dari kelas 3 yang membayar iuran.

Menkes Nila mengatakan, pengeluaran sebesar itu bisa ditekan melalui pencegahan. Gagal ginjal bisa disebabkan oleh infeksi, hipertensi, baru ginjal, dan diabetes. Salah satu cara pencegahannya adalah dengan menerapkan hidup sehat, termasuk menjaga kebersihan.

Baca juga: Cari Donor Ginjal untuk Putrinya, Ibu Ini Tulis Pesan di Mobil


RS Sanglah, Bali (Foto: An Uyung)


RSUP Sanglah Denpasar saat ini telah mampu melayani operasi cangkok ginjal. Pasien dari wilayah Indonesia Timur khususnya, tidak perlu lagi jauh-jauh terbang ke Jakarta untuk mendapatkan layanan tersebut.

Di RSUP Sanglah, jumlah pasien gagal ginjal tercatat cukup tinggi. Dalam sebulan, sekitar 430 pasien gagal ginjal datang ke rumah sakit ini untuk menjalani cuci darah atau hemodialisis.

(up/vit)

Berita Terkait