"Penyebab terjadinya blefarospasme belum diketahui dengan pasti, namun bisa karena gangguan pada mata misalnya mata lelah, mata kering (dry eyes), atau blefaritis (peradangan pada kelopak mata)," ujar dokter spesialis mata di Jakarta Eye Center Kedoya, dr Florence M. Manurung, SpM kepada detikHealth, Jumat (29/1/2016).
Selain gangguan pada mata, dr Florence menjelaskan bahwa gangguan saraf juga bisa menyebabkan mata mengalami kedutan. Misalnya karena trauma otak, penyakit Parkinson, atau Cerebral Palsy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ingat, gangguan psikis juga bisa membuat seseorang berisiko mengalami blefarospasme. Misalnya saja orang tersebut sedang cemas, stres, atau lelah secara fisik," imbuhnya.
Senada dengan dr Florence, dr Gitalisa Andayani, SpM(K) dari RS Cipto Mangunkusumo Kirana menjelaskan bahwa biasanya kedutan pada mata terjadi akibat gangguan pada saraf fasialis.
"Bisa jadi ini dipicu oleh gangguan lain pada saraf fasialis, misalnya bisa karena radang, stres atau kelelahan," imbuh dr Gitalisa.
Seperti dikutip dari situs National Eye Institute (NEI), blefarospasme dikaitkan dengan fungsi abnormal dari ganglion basal yang belum diketahui pasti penyebabnya. Ganglion basal adalah bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk mengendalikan otot-otot. Dalam kasus yang jarang terjadi, faktor keturunan mungkin memainkan peran dalam pengembangan blefarospasme.
Baca juga: Mata Kedutan Berkali-kali Pertanda 'Akan Menangis'? Ini Penjelasan Dokter (ajg/vit)











































