Nah ketika latihan-latihan itu ada tips dari para peneliti Johns Hopkins University School of Medicine yang bisa membantu agar proses belajar lebih cepat. Studi menyarankan untuk melakukan modifikasi ringan di setiap waktu latihan sehingga tiap sesi berbeda dari sebelumnya.
Baca juga: Main Game 3D Punya Efek Bagus untuk Otak
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang dipublikasi di jurnal Current Biology ini mendapat kesimpulan tersebut setelah memeriksa 86 partisipan sehat. Para partisipan dibagi menjadi tiga kelompok yang tujuannya mempelajari agar bisa mahir menggerakkan robot.
Kelompok pertama diberi dua kali sesi latihan berulang per hari, lalu kelompok kedua diberi dua sesi dengan sesi latihan terakhir sedikit diubah, dan terakhir kelompok ketiga hanya diberi satu sesi.
Hasilnya peneliti menemukan partisipan di kelompok kedua memiliki tingkat belajar yang dua kali lebih cepat dari kelompok pertama. Hal ini menurut peneliti bisa terjadi karena fenomena rekonsiliasi di mana otak mengingat memori lama dan menguatkannya dengan ilmu dan ingatan yang baru.
Contoh dari modifikasi ringan ini misalnya saat latihan bermain tenis setiap sesi pakai raket yang ukurannya sedikit berbeda, atau ketika latihan piano gunakan tangga nada yang sedikit berbeda. Celnik mengatakan bila modifikasi terlalu ekstrem maka bisa jadi malah tak bermanfaat.
Baca juga: Ini yang Bikin Seseorang Lebih Gampang Belajar Bahasa Asing
(fds/vit)











































