Dr Yoosoo Chang dari Kangbuk Samsung Hospital Total Healthcare Center, Seoul, mengatakan temuan ini mematahkan teori 'gemuk tapi sehat'. Teori ini menyebut mereka yang mengalami obesitas namun tidak mengalami hipertensi, gangguan jantung dan gangguan metabolisme dikategorikan sehat dan bebas penyakit.
"Mereka yang obesitas namun menganggap dirinya sehat karena tidak memiliki gangguan jantung atau penyakit metabolisme tidak bisa lagi mengelak dan menyebut dirinya sehat. Studi ini menemukan bahwa orang obesitas berisiko tinggi mengalami gangguan fungsi ginjal," tutur Dr Chang, dikutip dari Reuters, Selasa (9/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian dilakukan Dr Chang kepada 62.000 partisipan dengan usia rata-rata 36 tahun. Saat studi dimulai, Sekitar 59 persen partisipan memiliki berat badan normal, 21 persen kelebihan berat badan, 13 persen obesitas dan 7 persen sisanya di bawah normal.
Setelah 6 tahun, 3,5 kasus ditemukan dari setiap 1.000 partisipan dengan berat badan normal. Sementara pada partisipan yang obesitas, angkanya jauh lebih tinggi yakni 19 kasus dari setiap 1.000 partisipan.
Dr Chang mengatakan hal ini harus menjadi perhatian para dokter. Sebabnya, bisa jadi pasien yang ditangani tak memiliki masalah jantung atau metabolisme tubuh, namun bertubuh gemuk.
"Dokter harus memberikan perhatian lebih kepada pasien yang obesitas namun merasa sehat karena tak memiliki gangguan jantung atau diabetes. Mereka harus tetap menurunkan berat badan jika tak ingin mengalami gangguan ginjal," tuturnya.
Penelitian ini dipublikaskan dalam jurnal Annals of Internal Medicine.
Baca juga: Kaitkan dengan Fungsi Ginjal, Dokter Anggap Terapi Urine Tak Masuk Akal (mrs/vit)











































