Konsultasi untuk mikrosefali di antara para dokter Brazil dan ahli mikrosefalus dunia dalam dua minggu terakhir ini meningkat. Dan di antara beberapa kasus yang didiskusikan terdapat temuan pola kondisi yang tak biasa.
Ahli genetik dr William Dobyns dari Seattle Children's Hospital misalnya menemukan bahwa mikrosefali yang diduga dipicu oleh Zika memiliki tanda yang lebih parah dari biasa. Selama 30 tahun meneliti mikrosefali, ia dan beberapa peneliti lainnya mengaku terkejut melihat skala kerusakan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anak-anak ini punya bentuk mikrosefali yang parah. Otak tidak hanya kecil tapi juga ada malformasi pada korteks serebral dan kalsifikasi. Kondisinya tampak seperti cedera otak yang parah," kata Dobyns seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (9/2/2016).
Satu hal terutama yang menjadi perhatian adalah pada kasus bayi mikrosefali di Brazil terdapat cairan yang berlebih antara otak dengan tengkorak.
"Jika otaknya sudah tumbuh tapi kemudian mengecil lagi, maka akan ada cairan yang bisa Anda lihat mengisi antara otak dan tengkorak. Kondisi mereka punya pola ini yang menunjukkan bahwa otak mereka mengecil," lanjut Dobyns.
Diperkirakan sekitar 5% kasus mikrosefali yang terjadi di Brazil termasuk dalam kelompok yang parah. Angka harapan hidup anak-anak yang parah tersebut menurut Dobyns bisa bulanan atau sampai 10 tahun tergantung dari baiknya layanan kesehatan diperoleh.
Dokter hanya bisa merekomendasikan terapi untuk anak-anak mikrosefali yang membantu mengembangkan penglihatan, pendengaran, dan kemampuan motoriknya. Hal ini dilakukan agar meminimalkan terjadinya retardasi mental dan fisik anak.
Baca juga: Curhat Ana, Jurnalis dari Brazil yang Terlahir dengan Mikrosefali (fds/up)











































