Awas! Jamur di Bantal Bisa Memicu Infeksi Paru

Awas! Jamur di Bantal Bisa Memicu Infeksi Paru

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Selasa, 16 Feb 2016 10:05 WIB
Awas! Jamur di Bantal Bisa Memicu Infeksi Paru
Foto: thinkstock
Jakarta - Seorang pria di Inggris mengeluh mengalami, pusing, dan gangguan pendengaran. Ia menyangka hanya flu biasa, tidak tahunya infeksi paru yang dipicu oleh jamur di bantalnya.

Pria 36 tahun bernama Stewart Armstrong tersebut tidak membaik dalam 2 pekan. Pasangannya, Janine memaksa pria pengusaha ini untuk periksa. Dari dokter, ia mendapat obat untuk mengatasi pusing.

Kondisinya tetap tidak membaik, namun tes darah juga tidak menunjukkan adanya infeksi. Hingga beberapa hari kemudian, Stewart mulai mengalami batuk darah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belakangan, Stewart diketahui mengalami aspergillosis yang dipicu oleh jamur aspergillus fumigatus. Jamur tersebut menghasilkan partikel mikroskopis yang disebut spora. Jika terhirup, spora yang ringan dan mudah beterbangan ini bisa memicu infeksi paru.

Sebuah penelitian tahun 2005 dilakukan di University of Manchester. Hasilnya menunjukkan bahwa jamur aspergillus ditemukan pada sebagian besar benda di rumah seperti bantal. Diyakini, jamur tersebut hidup di bantal karena ada kotoran kutu.

Baca juga: Hii! Kebiasaan Seperti Ini Bikin Panu 'Betah' di Kulit Bertahun-tahun 

Biasanya infeksi akibat spora aspergillus memicu alergi, menyebabkan batuk dan sesak napas. Pada 1 dari 40 orang, gejalanya akan memburuk. Sedangkan pada kasus kronis, gejala yang menyertainya termasuk penurunan berat badan. Dan jika tidak tertangani, bisa memicu kerusakan fatal pada paru-paru.

Sebagian besar sistem imun mampu menghancurkan spora yang terhirup. Namun pada orang-orang dengan masalah paru-paru, seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) dan asma, atau parunya pernah operasi maupun kolaps, risiko infeksi lebih besar.

Pada kasus ini, Stewart memang didiagnosis sarcoidosis beberapa tahun sebelumnya. Penyakit autoimun ini menyebabkan bercak pada jaringan terutama paru dan kulit. Oleh karenanya, ia mengalami kerentanan terhadap infeki tersebut.

Stewart kini hidup dengan chronic pulmonary aspergillosis. Spora yang menginfeksi parunya telah tumbuh membentuk bola di paru-paru kiri, dan memakan sebagian jaringan parunya. Dikutip dari Dailymail, Selasa (16/2/2016), ia mendapat pengobatan untuk mengontrol kondisinya agar tidak memburuk.

Baca juga: Mandi Saat Berkeringat Bisa Timbulkan Panu di Kulit? Ini Kata Dokter  (up/vit)

Berita Terkait