Tahun 2012, WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) mencatat ada 627.000 kematian akibat malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes, menjangkiti 390 juta orang pertahun. Sekitar 25.000 di antaranya meninggal dunia.
"Tidak ada binatang di planet kita yang membunuh sebanyak nyamuk," kata Gordon Patterson, seorang ahli sejarah dari Florida Institute of Technology, dikutip dari Miamihearld, Selasa (16/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah juga mencatat, korban tewas dalam perang antara Spanyol melawan Amerika di Kuba pada abad ke-19 lebih banyak disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes. Perbandingan jumlah tentara yang tewas akibat demam kuning (Yellow Fever), dengan jumlah kematian akibat perang itu sendiri adalah 13:1.
Itu baru korban tewas. Produktivitas juga terdampak oleh berbagai jenis penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Infeksi filariasis yang ditularkan oleh nyamuk Culex contohnya, memicu penyakit kaki gajah atau elephantiasis yang membuat pengidapnya cacat permanen.
Sedangkan yang terbaru, nyamuk Aedes (terutama A.aegypti dan A.albopictus) diduga menyebabkan mikrosefali melalui infeksi virus Zika yang dibawanya. Mikrosefali merupakan cacat bawaan pada bayi, yang membuat lingkar kepala dan otaknya tidak tumbuh normal.
Baca juga: Negara-negara Ini Masuk dalam Travel Advisory Menkes Terkait Zika
Jutaan tahun lamanya nyamuk hidup berdampingan dengan manusia. Berbagai upaya dilakukan oleh manusia dalam 'perang abadi' melawan nyamuk, namun belum ada yang benar-benar membuahkan hasil memuaskan. (up/vit)











































