Agar Lebih Sehat Setelah Pensiun, Yuk Aktif Bersosialisasi

Agar Lebih Sehat Setelah Pensiun, Yuk Aktif Bersosialisasi

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 22 Feb 2016 10:00 WIB
Agar Lebih Sehat Setelah Pensiun, Yuk Aktif Bersosialisasi
Foto: thinkstock
Jakarta - Aktif di kelompok sosial bisa mendorong seseorang untuk menjadi lebih terlibat di kegiatan-kegiatan kelompok dan hal ini disebut ahli baik untuk kesehatan fisik dan mental. Terlebih lagi bagi seseorang di usia pensiun yang rentan menghadapi kondisi kesepian dan minim aktivitas.

Berkaitan dengan hal tersebut, menurut studi yang dilakukan pada orang tua di Inggris mereka yang tak punya kelompok sosial memang ditemukan kualitas hidupnya buruk dan lebih berisiko alami kematian dini. Pemimpin studi Niklas Steffens dari University of Queensland, Australia, mengatakan semakin banyak kelompok sosial yang dimiliki seseorang maka semakin minim risiko kesehatannya.

Studi yang dipublikasi di jurnal BMJ Open menunjukkan bila seorang pensiunan aktif di dua kelompok risiko kematiannya dalam waktu enam tahun ke depan hanya 2 persen. Namun bila ia hanya aktif di satu kelompok sosial risikonya jadi 5 persen, dan bila sama sekali tak aktif maka risiko kematian menjadi 12 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Rutin Olahraga di Hari Tua Bisa Perpanjang Umur Sampai Lima Tahun

Perhitungan tersebut diambil setelah peneliti mempertimbangkan faktor lain seperti kesehatan, kualitas hidup, usia, dan gender.

"Kelompok sosial memberi Anda sebuah rasa identitas diri. Mereka bisa memberikan rasa memiliki, makna, dan tujuan hidup," kata Steffens seperti dikutip dari Reuters pada Senin (22/2/2016).

Studi lainnya yang dilakukan oleh peneliti University of North California juga mendukung hal ini. Dalam kesimpulan studi peneliti mengatakan bahwa relationship yang lemah bisa meningkatkan risiko inflamasi atau radang.

Inflamasi atau radang merupakan penyebab berbagai penyakit kronis pada orang dewasa, khususnya pada usia lanjut. Hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta diabetes mellitus merupakan sebagian penyakit yang berhubungan dengan inflamasi kronis.

Baca juga: Bagi Kesehatan, Kesepian Sama Efeknya dengan Kurang Olahraga


(fds/up)

Berita Terkait