Dr Jean Twenge, penulis sekaligus pengajar psikologi di San Diego State University mengatakan media sosial bisa menunjukkan ragam aspek tentang kondisi kejiwaan seseorang. Ia mengambil contoh kicauan yang ditulis oleh rapper Kanye West di akun Twitter pribadinya.
"Banyak twit yang ia tulis adalah contoh dari karakteristik orang yang memiliki gangguan narsistik. Menganggap dirinya lebih penting dari orang lain, tidak bisa menerima pendapat luar dan membuat orang lain memenuhi kebutuhan pribadinya merupakan standar emas karakteristik orang narsistik," tutur Twenge, dikutip dari Medical Daily, Senin (22/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rapper Kanye West menarik perhatian setelah menuliskan beberapa kicauan kontroversial di Twitter beberapa pekan terakhir. Salah satunya, suami Kim Kardashian ini mengaku via Twitter bahwa dia punya nilai utang yang cukup tinggi, mencapai USD 58 juta atau setara Rp 716 miliar (1 USD = Rp 13.500).
Nah, entah karena sulit membayar atau punya agenda lain, dikabarkan West berharap agar Mark Zuckerberg mau segera menginvestasikan dana kepadanya. Tak tanggung-tanggung nilai yang diinginkannya mencapai USD 1 Miliar atau Rp 13 Triliun.
Tak semua profesional setuju bahwa kicauan di media sosial menjadi satu-satunya tolak ukur ganggjuan kejiwaan yang dialami oleh seseorang. Kathleen Smith, psikolog sekaligus penulis mengatakan satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang mengidap gangguan jiwa adalah dengan berbicara tatap muka.
"Sangat mudah berasumsi seseorang mengalami gangguan jiwa karena twit yang ia tulis. Namun faktanya, Anda tidak akan bisa melakukan apapun hingga Anda berbicara dengannya secara langsung," tutur Smith.
Meski begitu, Smith mengaku memantau kicauan seseorang di media sosial tetap ada manfaatnya. Apalagi jika orang tersebut merupakan keluarga atau sahabat dekat Anda yang baru saja tertimpa kemalangan berat dan menunjukkan gejala gangguan jiwa seperti depresi.
"Media sosial bisa menjadi alat bantu yang baik untuk menemukan orang yang sedang dalam keadaan depresi. Jika Anda melihatnya, segera hubungi bantuan untuk mencegah terjadinya hal yang lebih buruk," tutupnya.
Baca juga: Latihan Yoga Bantu Wanita Ini Sembuh dari Trauma Akibat Pelecehan Seksual (mrs/vit)











































