Sebuah penelitian di AS mengungkap bahwa dalam 6 tahun sejak vaksin HOV diperkenalkan, prevalensi infeksi HPV di kalangan remaja putri usia 14-19 tahun turun 64 persen. Di kalangan usia 20-24 tahun, angkanya mengalami penurunan 34 persen pada periode yang sama.
"Vaksin HPV adalah vaksin yang sangat efektif," sebut Dr Lauri E Markowitz dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Livescience, Selasa (23/2/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di kalangan remaja putri usia 14-19 tahun, penelitian menemukan 11,5 persen responden terinfeksi HPV sebelum vaksin penangkalnya diperkenalkan pada 2006. Lalu pada tahun 2009-2012, angkanya turun menjadi 4,3 persen.
Tiga jenis vaksin HPV telah tersedia sejak pertama kali diperkenalkan pada 2006. Uji klinis menunjukkan ketiganya bekerja dengan baik. Salah satunya yakni vaksin bivalent menargetkan 2 strain HPV, sedangkan vaksin quadrivalent menargetkan 4 strain HPV.
Tipe terbaru yakni vaksin 9-valent yang mendapatkan lisensi pada 2014 menargetkan 4 strain seperti halnya vaksin quadrivalent. Tambahannya, vaksin ini juga menargetkan 5 strain HPV lainnya.
Baca juga: Berawal dari Akses Pornografi, Remaja Bisa Penasaran Lakukan Seks Bebas
(up/up)











































