Menurut dokter anak yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), salah satu vaksin yang kini sedang langka adalah vaksin DPaT.
Imunisasi vaksin DPaT adalah imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis). Bedanya, vaksin ini lebih meminimalkan risiko demam pada anak pasca imunisasi seperti kebanyakan imunisasi DPT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Catat! Hal-hal yang Wajib Diinfokan Ortu Saat Bawa Anak ke Dokter
Menurut situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), vaksin DPT biasa berisi sel bakteri Pertusis utuh yang berisi ribuan antigen, termasuk antigen yang tidak diperlukan, sehingga sering menimbulkan reaksi panas tinggi, bengkak, merah, nyeri ditempat suntikan.
Sedangkan vaksin DPaT berisi bagian bakteri pertusis yang tidak utuh dan hanya mengandung sedikit antigen yang dibutuhkan saja, sehingga jarang menimbulkan reaksi tersebut. Karena proses pembuatan DPaT lebih rumit, maka harganya jauh lebih mahal.
"Vaksin penting yang langka adalah vaksin DPaT, termasuk yang combo dengan HiB. Itu karena vaksinnya impor," tutur dr Piprim kepada detikHealth, Selasa (23/2/2016).
Meskipun langka, bukan berarti lantas jadwal imunisasi DPT anak harus ditunda. Orang tua bisa memilih alternatif lain yaitu dengan menggunakan vaksin jenis DPwT atau vaksin DPT biasa.
"Jangan sampai vaksinasi DPT ditunda karena alasan DPaT lagi kosong. Kita punya produk Biofarma yang jenis DPwT dan banyak stoknya. Pakai itu saja," tutur dokter yang juga pemilik klinik Rumah Vaksinasi tersebut.
Baca juga: Catat, Begini Urutan Imunisasi untuk Anak
(ajg/up)











































