Melissa Thompson, DMD, pemiliki Aspen Dental di Massachusetts mengatakan ketika bulu sikat gigi mulai usang, maka bulu sikat gigi tidak mampu membersihkan plak yang ada di antara gigi hingga plak menempel di sela-sela gigi. Padahal, plak selalu terbentuk sebab Anda pun selalu mengonsumsi makanan dan minuman bukan?
"Plak tidak hanya menyebabkan gigi berlubang. Tapi ketika plak tidak dibersihkan di sekitar garis gusi, bisa menyebabkan peradangan dan iritasi yang mengarah ke gingivitis atau penyakit gusi. Jika gingivitis tidak diobati, bisa berkembang menjadi penyakit periodontal bahkan kehilangan gigi," terang Thompson.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Akibatnya Jika Terlalu Sering 'Absen' Sikat Gigi Sebelum Tidur
Sementara, ketika seseorang memakai sikat gigi baru lalu menggosok gigi dengan berlebihan sebagai pengganti proses gosok gigi saat bulu sikat sudah usang, itu justru bisa menimbulkan masalah, demikian dikatakan Grbic. Misalnya saja, gigi dan gusi menjadi sensitif atau timbul luka di garis gusi.
Ketika seseorang baru sembuh dari sakit, apakah perlu mengganti sikat gigi yang telah dipakai sebelumnya? Menurut Edita Outericka, DMD dari Dynamic Dental di Mansfield, sebaiknya tidak perlu mengganti sikat gigi yang digunakan meskipun memang bakteri dan virus bisa hidup sampai tiga hari di sikat gigi.
"Tapi sejatinya, tubuh bisa membangun antibodi untuk menangkal bakteri dan virus itu. Namun jika Anda khawatir, mengganti sikat gigi pun boleh saja. Toh ADA merekomendasikan agar mengganti sikat gigi tiga sampai empat bulan sekali," terang Outericka, dikutip dari Prevention, Kamis (25/2/2016).
Baca juga: Berdarah Saat Gosok Gigi Pertanda Mulai Kena Peradangan Gusi
(rdn/up)











































