OSAS adalah suatu sindrom obstruksi total atau sebagian jalan napas yang menyebabkan gangguan fisiologis yang bermakna dengan dampak klinis yang bervariasi. Gejala OSAS pada anak berbeda dengan dewasa, yakni kesulitan bernapas saat tidur, mendengkur, hiperaktif, mengantuk pada siang hari dan kadang-kadang mengompol.
Sayangnya, studi terbaru yang dipublikasikan dalam The Journal of Laryngology & Otology menunjukkan bahwa ketika anak mendengkur saat tidur, orang tua justru tak menganggapnya sebagai masalah dan enggan memeriksakan kondisi anaknya ke dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gudnadottir, penelitian sebelumnya di tahun 2012 menyebutkan bahwa masalah terkait tidur banyak terjadi pada anak-anak dan remaja, namun diagnosis seperti OSAS dan gangguan tidur lainnya masih sering tidak terdiagnosis dan terobati.
Padahal selain berkurangnya waktu tidur, apnea pada anak-anak juga memiliki keterkaitan dengan masalah kesehatan lain seperti sulit bernapas dan masalah perilaku. Tak sedikit anak yang kemudian trauma dan stres. Pada akhirnya, kondisi ini akan memengaruhi kehidupan sosial anak.
Sebagian besar kasus OSAS sebenarnya bisa diobati, misalnya dengan operasi untuk mengangkat amandel (salah satu penyebab umumnya), penurunan berat badan (obesitas sering memperburuk sleep apnea), atau dengan obat-obatan. Namun tanpa dukungan dan kesadaran dari orang tua, pengobatan untuk anak seperti ini seringkali terlewatkan.
Baca juga: Hindari Kerusakan Organ, Kenali Tanda-tanda Sleep Apnea pada Anak
(ajg/up)











































