Menteri Kesehatan Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K), mengatakan PIN 2016 akan dilakukan serentak di seluruh provinsi Indonesia kecuali untuk Yogyakarta dan Bali. Alasannya karena di Yogyakarta vaksin sudah diberikan sebelumnya sementara untuk Bali jadwal pemberian hanya ditunda dan baru akan dimulai tanggal 15 sampai 22 Maret.
Imunisasi ditargetkan mencakup 23 juta anak atau sekitar 10 persen dari total populasi Indonesia, lewat lebih dari 300 ribu pos PIN. Sasarannya adalah anak berusia 0-59 bulan karena kelompok usia tersebut adalah yang paling rawan untuk tertular.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkes Nila mengatakan terlebih di Indonesia saat ini juga ada pengungsi-pengungsi dari Afganistan dan Pakistan sehingga PIN 2016 ini berfungsi juga sebagai tindakan preventif. Semua anak pada periode tersebut akan diberikan apakah itu Warga Negara Indonesia (WNI), turis asing, atau pengungsi.
"Kenapa kita terus melakukannya, karena ini adalah kesepakatan global. Dunia ingin yakin bahwa tidak ada lagi polio di tahun 2018," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr H. Mohamad Subuh, MPPM, dalam kesempatan yang sama.
"23 juta itu sasaran minimal karena semua balita yang ada di Indonesia baik dia asalnya Indonesia maupun dari luar negeri harus kita berikan. Jadi kita sisir bandara-bandara begitu ada orang asing bawa balita datang, langsung kita berikan," tutup Subuh.
Bava juga: Jangan Khawatir, Lakukan Ini Jika Anak Demam Pasca Imunisasi DPT (fds/ajg)











































