Kata Pakar Soal Sup Ayam untuk Atasi Flu dan Pengobatan Rumahan Lainnya

Kata Pakar Soal Sup Ayam untuk Atasi Flu dan Pengobatan Rumahan Lainnya

Nurvita Indarini - detikHealth
Selasa, 08 Mar 2016 12:35 WIB
Kata Pakar Soal Sup Ayam untuk Atasi Flu dan Pengobatan Rumahan Lainnya
Foto: Thinkstock
Jakarta - Terkadang tidak perlu harus selalu berobat ke dokter saat mengalami keluhan kesehatan. Misalnya saja saat sedang mengalami gejala flu, beberapa orang mengatasinya dengan mengonsumsi sup ayam. Benarkah sup ayam benar-benar bisa menghalau flu?

Berikut ini penjelasan para pakar soal sup ayam untuk mengatasi flu dan beberapa pengobatan rumahan lainnya, dikutip dari Times of India, Selasa (8/3/2016):

1. Sup Ayam Panas untuk Atasi Flu

Foto: Thinkstock
Para ahli menyebut sebenarnya tidak perlu obat untuk mengatasi pilek. Bila terkena virus flu, biasanya seseorang akan membaik dengan sendirinya. Kalaupun diresepkan obat oleh dokter, maka obat itu untuk pengobatan simptomatik saja. Karena itu pemberian antibiotik tidak cocok diberikan pada mereka yang terkena flu.

Bagaimana dengan sup ayam panas? Sup ayam panas, sebagaimana cairan panas lain yang dikonsumsi bisa membantu 'membuka' tenggorokan dan hidung dari lendir. Selain itu juga bisa membuat tenggorokan yang teriritasi terasa lebih nyaman.

Bagaimanapun sup ayam mengandung cairan, sehingga turut membantu proses hidrasi tubuh. Biasanya jika terhidrasi dengan baik, maka pemulihan akan berlangsung lebih cepat.

"Sup ayam menghambat pergerakan neutrofil (tipe dari sel darah putih) di saluran pernapasan sehingga bisa mengurangi sumbatan. Ini juga membantu silia hidung berfungsi lebih baik sehingga memfasilitasi upaya penghilangan lendir," jelas dr Anil Ballani yang berpraktik di Hinduja Hospital.

Tapi ingat ya, sup ayam bukanlah obat melainkan asupan yang bisa membantu meredakan gejala. Dokter umum lainnya, dr Rajesh Gokani, mengingatkan jika gejala berlangsung lebih dari 36 jam, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter.

"Efek yang diberikan sup bersifat sementara. Jika gejalanya menetap, itu berarti ada masalah yang lebih besar," ucap dokter yang berpraktik di S L Raheja Fortis Hospital ini.

2. Garam Dapur Plus Air Lemon untuk Sakit Perut

Foto: Thinkstock
Saat sakit perut, mungkin Anda akan mendengar saran pengobatan rumahan dengan cara mencampurkan garam dapur atau garam batu (rock salt) dengan air lemon. Apa kata pakar?

Menurut dr Rajesh Gokani, dari SL Raheja Fortis Hospital, garam batu merupakan bentuk garam yang paling murni. Garam ini diyakini sarat akan mineral alami yang bisa membantu masalah pencernaan.

"Garam batu dengan jus lemon bisa membantu meringankan gas di saluran pencernaan. Kita jadi sendawa dan mengeluarkan gas. Ini bisa mengurangi perut kembung," ucap dr Gokani.

Namun dia menggarisbawahi pengobatan rumahan ini hanya bisa membantu dalam kasus-kasus yang ringan. Jadi jika punya masalah pencernaan yang parah, misalnya gastroenteritis, tentu tidak bisa disembuhkan dengan ramuan tersebut.

"Pasien yang memiliki masalah jantung dan tekanan darah tinggi sebaiknya juga berhati-hati jika mengonsumsi ini, sebab umumnya mereka disarankan untuk mengonsumsi lebih sedikit garam," timpal dr Pratit Samdani, spesialis penyakit dalam dari Breach Candy Hospital.

3. Susu Plus Kunyit untuk Nyeri Tubuh

Foto: Thinkstock
Konon susu yang dicampur kunyit bisa digunakan untuk mengatasi sakit dan nyeri di tubuh. Selain itu juga diyakini bisa menambah kekebalan.

Menanggapi hal ini, dr Ballani menuturkan susu merupakan sumber protein yang baik. Protein penting untuk membantu menyembuhkan luka. Sementara kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa membantu mengatasi radang di otot.

"Kunyit juga mengandung kurkumin yang merupakan antioksidan kuat. Ini bisa membantu memerangi radikal bebas dalam tubuh, sehingga secara otomatis akan memberikan dorongan pada sistem kekebalan tubuh," tutur dr Ballani.

Meski demikian, dr Ballani mengingatkan susu yang direbus bersama kunyit hanya bisa digunakan untuk keluhan yang tidak serius. Artinya ramuan ini tidak bisa menggantikan obat untuk mengatasi masalah kesehatan yang lebih besar.

4. Pijat Menggunakan Minyak Mustard untuk Tulang Anak

Foto: Thinkstock
Banyak yang meyakini jika anak mendapat pijatan menggunakan minyak mustard atau biji sawi bisa membantu memperkuat tulang-tulangnya. Selain itu juga dipercaya bisa meningkatkan imunitas.

dr Gokani menanggapi dengan mengatakan minyak mustard dikenal sebagai minyak yang bisa menghangatkan. Saat digunakan untuk memijat bisa membantu membuka kelenjar keringat dan membuat kulit terasa kenyal dan lembut.

"Pijat membantu sirkulasi darah yang lebih baik seseorang. Hal ini juga membantu anak untuk bersantai dan membuat lebih mudah bagi mereka untuk tidur. Manfaat tambahan dari penggunaan minyak mustard untuk pijat adalah bahwa minyak ini memiliki bau tajam sehingga membantu menjauhkan dari serangga dan nyamuk," terang dr Gokani.

Apalagi minyak mustard kaya akan omega 3 dan omega 6, sehingga bisa memberi manfaat bagi kulit. dr Ballani menambahkan agar pijat menggunakan minyak mustard tidak dilakukan pada bayi baru lahir. Alasannya, kulit bayi baru lahir masih sangat lembut dan sensitif. "Bisa dilakukan saat anak berusia setidaknya satu tahun," ucap dr Ballani.

5. Madu dan Jahe untuk Atasi Batuk

Foto: Thinkstock
Madu plus jahe sering direkomendasikan untuk mengatasi batuk. Dikatakan dr Samdani, jahe memang sejak lama dikenal sebagai penekan batuk yang kaya antioksidan. "Saat dikonsumsi bersama madu, bisa membantu meringankan radang tenggorokan," imbuhnya.

Tapi dr Samdani mengingatkan ramuan madu dan jahe hanya untuk meringankan gejala. Selain itu memang ada keterbatasan, misalnya pasien diabetes harus hati-hati saat mengonsumsi madu. Karena jika terlalu banyak bisa memengaruhi kadar gulanya.
Halaman 2 dari 6
Para ahli menyebut sebenarnya tidak perlu obat untuk mengatasi pilek. Bila terkena virus flu, biasanya seseorang akan membaik dengan sendirinya. Kalaupun diresepkan obat oleh dokter, maka obat itu untuk pengobatan simptomatik saja. Karena itu pemberian antibiotik tidak cocok diberikan pada mereka yang terkena flu.

Bagaimana dengan sup ayam panas? Sup ayam panas, sebagaimana cairan panas lain yang dikonsumsi bisa membantu 'membuka' tenggorokan dan hidung dari lendir. Selain itu juga bisa membuat tenggorokan yang teriritasi terasa lebih nyaman.

Bagaimanapun sup ayam mengandung cairan, sehingga turut membantu proses hidrasi tubuh. Biasanya jika terhidrasi dengan baik, maka pemulihan akan berlangsung lebih cepat.

"Sup ayam menghambat pergerakan neutrofil (tipe dari sel darah putih) di saluran pernapasan sehingga bisa mengurangi sumbatan. Ini juga membantu silia hidung berfungsi lebih baik sehingga memfasilitasi upaya penghilangan lendir," jelas dr Anil Ballani yang berpraktik di Hinduja Hospital.

Tapi ingat ya, sup ayam bukanlah obat melainkan asupan yang bisa membantu meredakan gejala. Dokter umum lainnya, dr Rajesh Gokani, mengingatkan jika gejala berlangsung lebih dari 36 jam, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter.

"Efek yang diberikan sup bersifat sementara. Jika gejalanya menetap, itu berarti ada masalah yang lebih besar," ucap dokter yang berpraktik di S L Raheja Fortis Hospital ini.

Saat sakit perut, mungkin Anda akan mendengar saran pengobatan rumahan dengan cara mencampurkan garam dapur atau garam batu (rock salt) dengan air lemon. Apa kata pakar?

Menurut dr Rajesh Gokani, dari SL Raheja Fortis Hospital, garam batu merupakan bentuk garam yang paling murni. Garam ini diyakini sarat akan mineral alami yang bisa membantu masalah pencernaan.

"Garam batu dengan jus lemon bisa membantu meringankan gas di saluran pencernaan. Kita jadi sendawa dan mengeluarkan gas. Ini bisa mengurangi perut kembung," ucap dr Gokani.

Namun dia menggarisbawahi pengobatan rumahan ini hanya bisa membantu dalam kasus-kasus yang ringan. Jadi jika punya masalah pencernaan yang parah, misalnya gastroenteritis, tentu tidak bisa disembuhkan dengan ramuan tersebut.

"Pasien yang memiliki masalah jantung dan tekanan darah tinggi sebaiknya juga berhati-hati jika mengonsumsi ini, sebab umumnya mereka disarankan untuk mengonsumsi lebih sedikit garam," timpal dr Pratit Samdani, spesialis penyakit dalam dari Breach Candy Hospital.

Konon susu yang dicampur kunyit bisa digunakan untuk mengatasi sakit dan nyeri di tubuh. Selain itu juga diyakini bisa menambah kekebalan.

Menanggapi hal ini, dr Ballani menuturkan susu merupakan sumber protein yang baik. Protein penting untuk membantu menyembuhkan luka. Sementara kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang bisa membantu mengatasi radang di otot.

"Kunyit juga mengandung kurkumin yang merupakan antioksidan kuat. Ini bisa membantu memerangi radikal bebas dalam tubuh, sehingga secara otomatis akan memberikan dorongan pada sistem kekebalan tubuh," tutur dr Ballani.

Meski demikian, dr Ballani mengingatkan susu yang direbus bersama kunyit hanya bisa digunakan untuk keluhan yang tidak serius. Artinya ramuan ini tidak bisa menggantikan obat untuk mengatasi masalah kesehatan yang lebih besar.

Banyak yang meyakini jika anak mendapat pijatan menggunakan minyak mustard atau biji sawi bisa membantu memperkuat tulang-tulangnya. Selain itu juga dipercaya bisa meningkatkan imunitas.

dr Gokani menanggapi dengan mengatakan minyak mustard dikenal sebagai minyak yang bisa menghangatkan. Saat digunakan untuk memijat bisa membantu membuka kelenjar keringat dan membuat kulit terasa kenyal dan lembut.

"Pijat membantu sirkulasi darah yang lebih baik seseorang. Hal ini juga membantu anak untuk bersantai dan membuat lebih mudah bagi mereka untuk tidur. Manfaat tambahan dari penggunaan minyak mustard untuk pijat adalah bahwa minyak ini memiliki bau tajam sehingga membantu menjauhkan dari serangga dan nyamuk," terang dr Gokani.

Apalagi minyak mustard kaya akan omega 3 dan omega 6, sehingga bisa memberi manfaat bagi kulit. dr Ballani menambahkan agar pijat menggunakan minyak mustard tidak dilakukan pada bayi baru lahir. Alasannya, kulit bayi baru lahir masih sangat lembut dan sensitif. "Bisa dilakukan saat anak berusia setidaknya satu tahun," ucap dr Ballani.

Madu plus jahe sering direkomendasikan untuk mengatasi batuk. Dikatakan dr Samdani, jahe memang sejak lama dikenal sebagai penekan batuk yang kaya antioksidan. "Saat dikonsumsi bersama madu, bisa membantu meringankan radang tenggorokan," imbuhnya.

Tapi dr Samdani mengingatkan ramuan madu dan jahe hanya untuk meringankan gejala. Selain itu memang ada keterbatasan, misalnya pasien diabetes harus hati-hati saat mengonsumsi madu. Karena jika terlalu banyak bisa memengaruhi kadar gulanya.

(vit/ajg)

Berita Terkait