.webp)
Bila semua hal itu dilakukan peneliti dari University of Miami Medical School, Amerika Serikat, mengatakan kesehatan jantung bisa dijaga dan bonusnya begitu juga untuk kemampuan otak.
Pemimpin studi Hannah Gardener mengatakan hubungan antara kesehatan jantung dan otak ini terlihat ketika data dari 1.033 partisipan berusia rata-rata 72 tahun dibandingkan. Dalam studi yang dilaporkan di jurnal American Heart Association kemampuan memori dan pemrosesan otak pada mereka yang menjaga kesehatan jantungnya lebih baik dibandingkan mereka yang tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal studi dijalankan para partisipan diukur kemampuan otaknya lalu diukur kembali setelah enam tahun kemudian. Peneliti lalu melakukan survei kebiasaan apa yang dilakukan oleh partisipan yang bagus untuk jantung.
Hasilnya terdapat asosiasi kuat pada mereka yang tidak merokok, punya gula darah normal, dan berat badan yang ideal. Nilai kemampuan otaknya jauh lebih baik dibandingkan mereka yang tak melakukan kebiasaan jantung sehat.
Semakin banyak seseorang memiliki kebiasaan jantung sehat maka semakin tinggi pula skor kecepatan otaknya dan kemampuan untuk mengerjakan tugas.
"Temuan kami semakin memperkuat rekomendasi pencegahan penyakit kardiovaskular yang ada saat ini dan juga menunjukkan bahwa hal yang sama bisa juga meningkatkan kesehatan kognitif," kata Gardener seperti dikutip dari Reuters pada Jumat (18/3/2016).
Mengapa hal ini bisa terjadi dikatakan peneliti kemungkinan karena otak membutuhkan suplai darah yang baik untuk kelangsungan hidup sel-selnya. Oleh karena itu dengan kesehatan jantung yang baik aliran darah ke otak juga lebih terjaga dan kerusakan yang terjadi sepanjang waktu bisa diminimalisir.
Baca juga: Kalau Rajin Gosok Gigi, Ingatannya Bakal Tetap Tajam Saat Tua Nanti
(fds/up)
