Buka Rakerkesnas 2016, Menkes Ingin Daerah Perkuat Puskesmas

Buka Rakerkesnas 2016, Menkes Ingin Daerah Perkuat Puskesmas

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 31 Mar 2016 11:06 WIB
Buka Rakerkesnas 2016, Menkes Ingin Daerah Perkuat Puskesmas
Foto: Firdaus Anwar
Jakarta - Menteri Kesehatan Profesor Dr dr Nila Moeloek, SpM(K), pada Kamis (31/3/2016) secara resmi membuka Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) 2016 di Hotel Bidakara, Jakarta. Rapat dihadiri oleh seluruh kepala dinas kesehatan daerah dan membicarakan pencapaian serta target berikutnya di bidang kesehatan.

Menkes Nila mengapresiasi kinerja daerah yang telah mensukseskan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) pada awal Maret lalu. Sebanyak 20 provinsi telah melebih target dengan cakupan vaksinasinya di atas 95%, lalu ada 11 provinsi yang cakupan vaksinasinya 80-95%, dan 2 provinsi yang cakupannya di bawah 80%.

"Ada dua provinsi yang masih di bawah 80% yaitu Papua dan NTT (Nusa Tenggara Timur -red). Kami mengharapkan daerah yang pencapaiannya di bawah 80% agar tetap melanjutkan sweeping dengan melibatkan lintas sektor sampai dengan 3 April," kata Nila ketika membuka acara di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (31/3/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelibatan lintas sektor ini diperjelas lagi oleh Nila dengan semakin memperkuat pelayanan kesehatan primer. Bila sebelumnya Kementerian Kesehatan berusaha mencapai hal itu dengan program pengiriman tenaga kesehatan ke daerah bernama Nusantara Sehat, maka ke depannya program yang akan dicanangkan adalah Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) dan Keluarga Sehat.

Baca juga: Pemberian ASI Vs Akses Pornografi 

Nila mengatakan Germas dan Keluarga Sehat adalah program kesehatan di mana fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas diminta untuk proaktif melakukan pendekatan keluarga. Artinya tenaga kesehatan tak menunggu masyarakat datang ketika sakit saja tapi harus aktif menghampiri masyarakat dalam hal ini unit keluarga dan melakukan upaya-upaya promosi kesehatan.

"Dari data yang diklaim oleh BPJS ternyata memang penyakit-penyakit katastropik seperti jantung, diabetes, kanker, dan gagal ginjal cukup banyak. Kalau kita tidak menggesernya ke arah preventif promotif masyarakat akan terus menerus terlena menjadi jatuh sakit," kata Nila.

"Kalau kita lihat di fasilitas kesehatan primer sekarang orang masih banyak datang dalam keadaan sakit, padahal kita inginnya orang datang dalam keadaan yang sehat dan mengecek kesehatannya. Karena itu road map Kementerian Kesehatan mendorong kembali ke arah pendekatan keluarga," lanjutnya.

Kepada para kepala dinas kesehatan daerah, Nila menyebut agar upaya promosi kesehatan di masyarakat ke depan fokus pada tiga kegiatan terlebih dahulu. Pertama tingkatkan aktifitas fisik masyarakat, promosikan konsumsi sayur dan buah, serta perkuat cakupan deteksi dini penyakit tidak menular. (fds/up)

Berita Terkait