"Saya setuju sekali dengan tema diabetes melitus tahun ini. Bisa dikatakan memang diabetes ibu dari penyakit ya karena setelah kena diabetes nanti komplikasinya bisa ke jantung, stroke, ginjal, paru-paru hingga kebutaan," tutur Menkes Nila, dalam perayaan Hari Kesehatan Sedunia, di Kantor Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (7/4/2016).
Karena itu, faktor pencegahan harus didahulukan. Penerapan gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara teratur merupakan dua faktor utama untuk mencegah diabetes.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Poster-poster Seru Bikinan WHO untuk Kampanye Beat Diabetes
"Dari 422 juta penyandang diabetes di seluruh dunia, 96 juta di antaranya tinggal di negara-negara Asia Tenggara. Jika digabungkan dengan kawasan Pasifik Barat, maka jumlah penyandang diabetes sudah mencapai setengah dari jumlah global," tutur Jihane, pada kesempatan yang sama.
Momentum Hari Kesehatan Sedunia yang bertepatan dengan hari lahirnya WHO, menjadi tonggak awal upaya melawan epidemi diabetes. Jihane mengatakan bahwa mengendalikan diabetes harus dilakukan secara kolektif dengan kerjasama pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, individu termasuk penyandang diabetes sendiri.
Foto: reza/detikhealth |
Ia juga menekankan bahwa hampir 80 persen kasus diabetes dapat dicegah. Bahkan meskipun sudah terserang diabetes, seseorang tetap dapat memiliki kualitas hidup yang baik dengan melakukan gaya hidup sehat.
"Diagnosis dini dan pengobatan tepat dan disiplin mampu membuat penyandang diabetes hidup sehat dan produktif. Deteksi dini, pengelolaan pengobatan bersama gaya hidup dan pemeriksaan berkala dapat mencegah terjadinya komplikasi," pungkasnya. (mrs/vit)












































Foto: reza/detikhealth