Setidaknya gula darah yang tak terkontrol berkontribusi terhadap 3,7 juta kematian tiap tahun karena komplikasi mulai dari gagal ginjal, serangan jantung, hingga stroke. Sebagian besar dari angka tersebut terjadi pada orang yang mengidap diabetes tipe 2 dengan pemicunya gaya hidup tak sehat.
"Obesitas adalah faktor risiko paling penting untuk diabetes tipe 2 dan usaha yang telah kita lakukan sejauh ini untuk mengendalikannya terbukti tak berhasil," kata Majid Ezzati dari Imperial College London selaku pemimpin studi WHO seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipublikasi di jurnal The Lancet pada 4 April lalu, studi melihat peningkatan tajam pengidap diabetes di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Beberapa di antaranya seperti China, India, Indonesia, Pakistan, Mesir, dan Meksiko.
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan temuan menunjukkan bahwa seluruh dunia perlu menekankan masalah ini agar segera ada perubahan diet dan gaya hidup. Baik di negara kaya atau negara miskin.
"Bahkan di lingkungan termiskin sekali pun, pemerintah perlu memastikan bahwa orang-orang memiliki pilihan untuk hidup sehat dan sistem kesehatan mampu mendiagnosa dan mengobati orang-orang dengan diabetes," kata Chan.
Peningkatan pengidap terbanyak menurut studi terjadi di negara-negara kepulauan Pasifik. Setelahnya diikuti negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Baca juga: Cegah Diabetes, Menkes Nila Kurangi Makanan Berlemak dan Bersantan
(fds/vit)











































