Jika orang tua membaca dongeng ala kadarnya, anak bisa bosan dan kehilangan minat untuk mendengar cerita.
Untuk itu, ada hal-hal yang harus diperhatikan orang tua jika ingin membaca dongeng bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut 4 tips agar membaca dongeng bermanfaat untuk melatih imajinasi dan kreativitas anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
1. Pilih cerita bersama
Orang tua tentunya memiliki cerita yang mereka anggap baik dan cukup menarik untuk didengar anak. Namun terkadang, pilihan anak tak sesuai dengan pilihan orang tua.
Untuk itu, ada baiknya jika pemilihan cerita dilakukan bersama. Dengan begitu, Anda dan anak dapat menikmati cerita tersebut.
"Cerita Anda akan menjadi tidak menarik jika Anda sendiri tidka menikmati ceritanya. Hal itu tentu saja terlihat dari ekspresi dan wajah Anda, yang tentunya akan membuat buah hati Anda kecewa," ujar Sophie Snell, salah satu nominator British Award for Storytelling Excellence in 2013.
![]() |
2. Bangun dunia sendiri
Membaca cerita tanpa menggambarkan suasana dan latar belakang tokoh sulit membuat anak tertarik. Solusinya, bangun dunia yang bisa dikaitkan dengan lingkungan sektiar anak.
"Dunia fantasi tersebut hanya akan menjadi milik Anda dan anak Anda. Kisah, petualangan dan tokoh-tokoh dalam cerita tersebut akan selalu diingat anak bahkan ketika ia sudah dewasa. Sebabnya, tidak akan ada lagi dunia yang sama di tempat lain," tutur Marion Leeper, seorang pencerita kawakan yang sudah malang melintang di dunia storytelling selama bertahun-tahun.
![]() |
3. Jadikan anak tokoh cerita
Membaca cerita yang itu-itu saja akan membuat Anda dan anak cepat bosan. Untuk kembali menarik minatnya, masukkan anak sebagai salah satu tokoh dalam cerita Anda.
Tak harus selalu menjadi tokoh utama. Si anak bisa saja menjadi tokoh pembantu yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus.
"Anak-anak sangat senang ketika dilibatkan. Anda juga dapat memasukkan anak Anda ke dalam cerita sebagai salah satu tokoh pendukung di cerita tersebut," ujar Colin Ferry, aktivis storytelling di Irlandia.
![]() |
4. Ekspresikan dengan tubuh
Hanya membaca cerita saja tidak dapat melatih anak untuk membangun imajinasi dan kreativitasnya. Untuk itu, ada baiknya jika Anda mengekspresikan cerita dengan gerakan tubuh.
"Jangan takut untuk tampak bodoh. Ingat, Anda sedang bercerita kepada anak Anda sendiri, dan bagi mereka Anda adalah pahlawan. Tidak ada ruginya bertingkah sedikit konyol demi membuat anak Anda tertawa," ujar Dr Nicola Grove, spesialis bahasa dan percakapan pada anak.
(mrs/vit)















































