Dekat-dekat Telepon Genggam yang Menyala Ditengarai Picu Impotensi

Dekat-dekat Telepon Genggam yang Menyala Ditengarai Picu Impotensi

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 22 Apr 2016 18:34 WIB
Dekat-dekat Telepon Genggam yang Menyala Ditengarai Picu Impotensi
Foto: thinkstock
Jakarta - Radiasi dari alat elektronik seperti ponsel atau telepon genggam memang telah lama dikaitkan dengan sejumlah gangguan kesehatan pada tubuh. Namun kerugian terbesar mungkin dirasakan oleh para pria.

Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti dari Austria dan Mesir menemukan korelasi antara penggunaan telepon genggam dengan risiko disfungsi ereksi pada pria.

Untuk keperluan studi ini, peneliti mengamati 20 pria yang mengeluh mengalami disfungsi ereksi selama enam bulan terakhir sebelum studi dilakukan. Sebagai pembanding, peneliti juga melibatkan 10 pria yang tidak hanya sehat tetapi juga memiliki riwayat impotensi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usia, tinggi badan, berat badan, kebiasaan merokok, dan jumlah testosterone yang ada dalam tubuh partisipan juga tidak jauh berbeda. Begitu juga dengan paparan radiasi yang mereka alami, baik dari ponsel maupun sumber lain.

Setelah itu, masing-masing dari mereka diminta menyelesaikan survei bernama Sexual Health Inventory for Men untuk mengetahui seberapa buruk disfungsi ereksi yang mereka alami dan juga kuesinoer yang dirancang khusus untuk mengetahui penggunaan ponsel mereka.

Baca juga: Ukuran Kemaluan Pria Bersaing Ketat dengan Ukuran Ponsel

Hasilnya mengejutkan, pria yang mengeluh impoten rata-rata membawa dan menggunakan ponselnya selama 4,4 jam dalam sehari. Sedangkan mereka yang tidak impoten dilaporkan hanya memakai ponsel selama 1,8 jam perhari. Demikian seperti dilaporkan dalam Central European Journal of Urology.

Peneliti menduga gangguan pada kesehatan reproduksi pria ini disebabkan oleh radiasi elektromagnetik yang dipancarkan si telepon genggam, atau mungkin panas yang dihasilkannya.

"Jadi pria yang menggunakan ponselnya bisa saja di ambang membahayakan kesuburannya," tulis peneliti, dalam laporan yang dipublikasikan sebuah organisasi non-profit, Environmental Health Trust (EHT).

Kendati demikian, karena skalanya yang kecil, peneliti merasa perlu melakukan riset lebih mendalam dan melibatkan partisipan yang lebih banyak untuk memastikannya.

Studi sebelumnya juga menemukan keterkaitan antara penggunaan telepon genggam dengan risiko kanker atau tumor otak. Lantas di tahun 2011, untuk pertama kalinya International Agency for Research on Cancer mengklasifikasikan ponsel ke dalam daftar pemicu kanker.

Hanya saja ponsel tergolong ke dalam 'kelompok 2B', yaitu kelompok obyek yang baru sebatas 'mungkin' menyebabkan kanker pada manusia.

Baca juga: Ingin Mengukur Panjang Mr P Anda? Gunakan Aplikasi Smartphone Ini (lll/vit)

Berita Terkait