Khusus pada kejadian hepatitis yang disebabkan oleh virus ini penyakit bisa menular dari seorang pengidap ke orang lain. World Health Organization (WHO) melihat penyebaran penyakit sebagai sesuatu yang mengancam karena angkanya semakin besar seperti misalnya di Asia Tenggara diperkirakan ada 130 juta jiwa dengan hepatitis kronis khususnya Hepatitis B dan Hepatitis C.
Hepatitis B menjadi penyakit yang paling banyak di Asia Tenggara dengan angka pengidap mencapai sekitar 100 juta jiwa dan 300 ribu kematian per tahun. Berikutnya disusul oleh Hepatitis C dengan angka pengidap 30 juta dan 160 ribu kematian per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Indonesia sendiri menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 diperkirakan ada 18 juta orang dengan Hepatitis B dan 3 juta dengan Hepatitis C. Dari jumlah tersebut 10 persennya berisiko mengembangkan fibrosis hati yang berujung pada kanker.
Berkaitan dengan hal tersebut, untuk melawan angka penyakit agar tak semakin bertambah WHO kini tengah mengadakan pertemuan regional di Indonesia yang dihadiri oleh 11 negara. Pertemuan berlangsung selama tiga hari (26-28 April) dengan tujuan untuk membuat suatu konsep pengendalian penyakit 2016-2021 yang bisa dicanangkan seluruh negara untuk eradikasi Hepatitis.
"Indonesia dipilih karena waktu pertemuan World Health Assembly tahun 2010 lalu di Geneva kita yang mengangkat masalah ini bersama Brazil. Sebelumnya hepatitis ini masih masuk ke dalam neglected diseases," tutup dr Subuh. (fds/vit)











































