dr Boy SpU dan 'Kegilaannya' pada Gitar Serta Star Wars

Doctor's Life

dr Boy SpU dan 'Kegilaannya' pada Gitar Serta Star Wars

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Rabu, 27 Apr 2016 15:10 WIB
dr Boy SpU dan Kegilaannya pada Gitar Serta Star Wars
Foto: dok.pribadi
Jakarta - Seperti dokter pada umumnya, dr Boyke Soebhali SpU akan mengenakan jas putih ketika praktik atau pakaian operasi saat membedah pasiennya. Tapi, di balik itu semua, dr Boy memiliki kesukaan luar biasa pada gitar dan Star Wars.

dr Boy mengungkapkan, memang dirinya suka sekali dengan gitar. Bahkan, di tempat kerjanya pun selalu ada gitar. Ketika ditanya mengapa ia suka sekali dengan gitar, dr Boy mengatakan mungkin karena dokter bedah memiliki pekerjaan yang lumayan berat sehingga selalu perlu sarana untuk menyalurkan stres.Selain itu, menurut dia, gitar juga mudah dibawa sehingga menjadi pilihan yang cukup menyenangkan bagi dia. Sampai saat ini, sudah berapa koleksi gitar yang dimiliki dr Boy?

"Wah ini, kalau soal jumlah saya berhenti menghitung jumlah gitar saya di angka 40. sekitar 1 sampai 2 tahun lalu. Setelah itu tetap ngumpulin gitar tapi sudah nggak kehitung. Sebagian dimainkan, sebagian 'disekolahkan'," tutur dr Boy dalam perbincangan dengan detikHealth.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata 'disekolahkan' merujuk jika ada temannya yang kebetulan memerlukan satu jenis gitar yang kebetulan dia punya, biasanya dr Boy akan menitipkan gitar itu pada temannya untuk dirawat. Sebab, pria kelahiran Samarinda ini percaya bagaimanapun gitar lebih baik dimainkan daripada disimpan saja.

Koleksi gitar dr Boy, sebagian besar ia beli di dalam negeri. Bahkan, banyak gitar yang sering ia bawa sampai ke luar negeri merupakan buatan indonesia. "Untuk traveler gitar saya suka bawa buatan Stranough bandung atau buatan rick hanes dari Waru. They made great guitars," ujarnya.

dr Boy saat membawa gitar kesayangannya ketika ke luar negeri (foto: dok.pribadi)


dr Boy mengisahkan, sejak kecil dirinya sudah tertarik dengan dunia musik. Ketertarikan ini juga diturunkan oleh sang ayah. Di usia 6 tahun sampai SMP, dr Boy belajar piano. Apalagi, dulu di Samarinda jarang laki-laki yang bermain piano. Saat duduk di bangku SMA, dirinya mulai memainkan gitar dan drum secara otodidak. Barulah setelah lulus menempuh pendidikan dokter spesialis urologi, keinginan dr Boy bermain gitar sepuasnya tercapai. Lantas, mengapa dr Boy tak memilih jadi musisi saja?

"Gini, untuk jadi musisi, kalau main musik buat senang-senang, itu asyik sekali. Tapi kalau hobi sudah dijadikan mata pencarian, itu cerita lain, stresnya berbeda. Sebagai seorang dokter saya bisa melakukan hal yang saya sukai juga, menolong orang. Soal jadi anak band, sampai sekarang saya masih ngeband kok he he he," kata dr Boy.

dr Boy tak menampik jika menjatuhkan pilihan untuk menjadi dokter memang awalnya karena anjuran orang tua. Urologi dipilih dr Boy sebagai spesialisasinya karena pada dasarnya dr Boy suka bekerja dengan tangan. Nah, operasi di bidang urologi menurut dia 'asyik-asyik' seperti main game karena sebagian besar dikerjakan secara endoskopik.

Bermain musik menurut dr Boy adalah cara dia bisa merasa rileks juga sebagai sebuah pencapaian. Contohnya, sebelumnya dr Boy kerap keliru memainkan sebuah intro lagu tapi setelah berlatih terus dan lancar, akan terasa menyenangkan sekali baginya.

Menunggu jadwal operasi sambil bermain gitar (Foto: dok pribadi)


"Dengan musik selalu ada hal baru, ada tantangan baru. Seperti di kedokteran. Sampai sekarang pun saya masih sering main gitar dan saya terlibat di beberapa band saat ini. Ada dengan tim kamar operasi, dengan beberapa rekan dokter spesialis, juga dengan mahasiswa. Tapi, waktu khusus main gitar terus terang nggak ada, tp memang di tempat saya bekerja biasanya ada gitarnya ha ha ha," tambah dr Boy.

Dalam keseharian, di satu ruangan di instalasi bedah sentral, dr Boy juga selalu menaruh gitar dan amplitudo. Demikian juga di tempat praktiknya. Di instalasi bedah, gitar tersebut biasa dimainkan saat menunggu pasien selanjutnya dibius dan dengan begitu, dr Boy bisa merasa selalu fresh dalam melakukan operasi selanjutnya.

"Untuk itu, menurut saya, main musik adalah salah satu cara saya menghilangkan stres," katanya.

Juga Menggandrungi Star Wars

Selain suka sekali dengan gitar, dr Boy juga menggandrungi Star Wars dan Star Trek. Sambil berseloroh, dr Boy mengaku suka akan kedua hal itu karena menurutnya, dia memang termasuk orang yang 'aneh'. Terlebih saat kecil, dr Boy sering diajak nonton bioskop oleh sang ayah dengan salah satu filmnya, Star Wars.

Sejak saat itulah, dr Boy mulai suka dengan Star Wars dan membaca novelnya. Selain Star Wars, dr Boy juga senang dengan Star Trek. Salah satu yang membuat ia gandrung dengan Star Trek adalah filosofi di dalamnya yang mengandung misi perdamaian dan eksplorasi hal-hal baru.

"Kenapa bisa segitu suka, ya I enjoy my life. Hidup itu terlalu singkat kalau cuma dipakai cari duit he he he. Karena saya suka sekali dengan Star Wars dan Star Trek kadang saya sampai datang ke Jakarta untuk menghadiri gatheringnya, dengan pakai kostumnya pasti," kata dr Boy.

"Menurut saya, memang kadang ada yang menganggap penggemar Star Wars dan Star Trek aneh. Jadi biasa aja kalau saya dianggap aneh. Pengalaman paling menyenangkan adalah waktu kedatangan Star Trek Exhibition di Jakarta di mana saya benar-benar puas-puasin ngumpul sama teman-teman penggemar Star Trek," kata dr Boy.

dr Boy saat menghadiri event gathering Star Wars


Biodata singkat:

Nama: dr Boyke Soebhali, SpU
Domisili: Samarinda
Pendidikan:
- Jurusan Kimia Institut Teknologi Surabaya (satu tahun) di tahun 1993
- Lulus pendidikan dokter umum di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya tahun 2001
- Lulus pendidikan dokter spesialis urologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya tahun 2008
Praktik:
- RSU A. Wahab Sjahranie Samarinda
- RS Dirgahayu Samarinda


(rdn/vit)

Berita Terkait