Rekayasa Sel Ini Diyakini Bisa Memperlambat Penuaan

Rekayasa Sel Ini Diyakini Bisa Memperlambat Penuaan

Hillariana Ikhlash Devani - detikHealth
Senin, 02 Mei 2016 10:05 WIB
Rekayasa Sel Ini Diyakini Bisa Memperlambat Penuaan
Foto: thinkstock
Jakarta - Sudah menjadi rahasia umum jika setiap orang akan mengalami proses penuaan. Lantas, benarkah penuaan adalah proses yang tidak dapat dihentikan?

Dalam seminar Australian Biology of Ageing Conference, Dr Darren Baker, asisten profesor, biokimia dan biologi molekuler di Mayo Clinic mempresentasikan penelitian tentang keberhasilannya meningkatkan umur median tikus sampai 35 persen.

Dalam studi yang ia lakukan, Baker menyebutkan menghapus sel senescent atau sel usang yang tidak dapat membagi lagi dapat memperbesar peluang hidup lebih panjang dan memperlambat penuaan. Baker menuturkan, sel-sel senescent menumpuk seiring bertambahnya usia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami mengembangkan trik untuk menghapus sel-sel tertentu dan melihat akibatnya. Untuk studi ini, kami merekayasa tikus sehingga sel senescent bisa dihilangkan dengan injeksi obat. Hasilnya, tikus memiliki fungsi jantung dan ginjal yang lebih baik dibanding kelompok kontrol. Mereka tampak sehat, tidak cemas, dan hidup lebih lama. Dan tidak ada efek samping," ungkap Baker.

Baca Juga: 4 Trik Sederhana Ini Bisa Jauhkan Diri dari Penyakit

Dikutip dari Sydney Morning Herald, Baker menyatakan temuan ini memungkinkan dilakukannya pengobatan yang lebih baik untuk manusia. Terlebih, menurutnya ada bukti yang menghubungkan sel senescent dengan berbagai penyakit yang berkaitan dengan usia termasuk parkinson, alzheimer, diabetes, osteoarthitis dan degenerasi makula. Penelitian ini disebutkan Baker adalah penelitian jangka panjang yang dapat menghapus sel senescent pada manusia.

"Kami berpikir bahwa penuaan adalah program biologis yang bisa diintervensi. Kami berpikir bahwa gen memberitahu tubuh kita untuk mulai menua dan tidak alasan kita dapat mengubah proses ini," ucap Lindsay Wu, dari Laboratorium UNSW untuk Ageing Research.

Apalagi, mayoritas penyakit manusia tidak menular. Sehingga, menurut Wu studi berpotensi mengurangi biaya kesehatan yang dihabiskan oleh lansia.

Baca Juga: Tinggal di Rumah dengan Banyak Pohon Disebut Bikin Wanita Lebih Sehat

(rdn/vit)

Berita Terkait