Gangguan Obsesif Kompulsif yang Diidap Malah Mendatangkan Uang bagi Mei

Gangguan Obsesif Kompulsif yang Diidap Malah Mendatangkan Uang bagi Mei

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Senin, 09 Mei 2016 18:33 WIB
Gangguan Obsesif Kompulsif yang Diidap Malah Mendatangkan Uang bagi Mei
Foto: Oddity Central
Cheng Du - Wanita 24 tahun bernama Deng Mei ini memiliki OCD (Obsessive Compulsive Disorder) atau gangguan obsesif kompulsif. Kondisi itu membuatnya tak bisa sejenak saja melihat keadaan yang berantakan. Sehingga, ketika melihat barang-barang berserakan, Mei selau ingin cepat-cepat merapikannya.

Namun, siapa sangka jika OCD yang diidapnya membuat Mei kini memiliki bisnis baru. Ya, bisnis untuk membantu orang-orang merapikan barang-barangnya. Ide ini muncul ketika di tahun 2014. Di luar jam kerjanya sebagai babysitter, Mei kerap membantu orang-orang yang dikenalnya untuk membereskan barang-barang mereka.

"Saya punya sedikit OCD. Saya suka sekali membersihkan dan merapikan kamar saya. Saya tidak bisa melihat sesuatu yang berantakan sedikitpun. Sehingga, seringkali saya membantu orang membereskan lemarinya dan mereka memberi saya bayaran," tutur Mei seperti dilaporkan People's Daily Online.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itulah, seorang klien mencetuskan ide mengapa Mei tidak menjadikan OCD-nya sebagai lahan bisnis. Nah, sejak awal tahun 2015, Mei sudah membantu sekitar 100 klien. Beberapa dari mereka juga menjadi klien tetap Mei. Menurut Mei, kebanyakan kliennya adalah orang dengan ekonomi menengah ke atas.



Selain memiliki banyak barang, lebih tepatnya mereka tak punya waktu untuk membereskan semua propertinya. Biasanya, butuh waktu tiga jam agar Mei bisa merampungkan pekerjaannya. Tapi, pernah juga butuh waktu 9 jam ketika lemari yang harus dibereskan Mei benar-benar berantakan.

Baca juga: Ruang Kerja Rapi atau Berantakan Sama-sama Punya Manfaat Lho

"Kadang kala ada kondisi lemari yang amat berantakan bahkan sampai saya tidak bisa berdiri di sana. Orang-orang di sini cenderung sabar. Mereka lebih memikirkan bagaimana bisa mendapat uang lebih banyak dan tidak terlalu memikirkan lingkungan tempat mereka tinggal," ungkap Mei.

Untuk membereskan lemari setinggi satu meter, Mei akan mematok harga sekitar Rp 200 ribu. Untuk selanjutnya, Mei berniat untuk memperluas usahanya dan bahkan menjadikan OCD yang diidapnya sebagai alat mengedukasi orang lain. Ya, bentuk edukasi yang mengajarkan bagaimana menata perkakas dan barang-barang dengan baik.

Pada pengidap OCD, bisanya salah satu gejala yang menonjol adalah obsesi mereka yang luar biasa terhadap suatu hal. Biasanya ini menyangkut hal-hal kecil seperti kebersihan dan kerapian. Selain itu, orang dengan OCD juga harus melakukan sesuatu hal secara berulang-ulang karena jika tidak mereka akan merasa cemas.

Baca juga: Scrupulosity, Obsesi Ketakutan Atas Dosa yang Tak Pernah Dilakukan

(rdn/vit)

Berita Terkait