Selalu Bergairah Tanda Fungsi Seksual yang Sehat? Belum Tentu

Jakarta - Gairah seksual seseorang dipengaruhi banyak hal. Hanya saja, dalam keseharian kerap diyakini bahwa ketika seseorang memiliki gairah seksual yang sehat dan normal, maka ia akan selalu bergairah setiap hari.

Menurut pakar kesehatan seksual, Lauren Brim, hal itu keliru. Sebab, ia mengatakan beberapa orang bahkan tidak berpikir soal seks sampai seseorang memulainya. Dalam video yang diunggah The Science of Us, Brim mengutip bahwa ada dua bentuk gairah seks yakni spontan dan responsif.

"Gairah seks yang spontan yaitu ketika Anda memiliki hasrat seksual atau nafsu yang membuat Anda ingin memulai kegiatan seksual ketika melihat gambar, film, atau adegan erotis. Sementara, gairah seks responsif adalah keinginan melakukan kegiatan seksual yang timbul ketika dengan sengaja orang lain memulainya. Misalkan dengan rayuan, foreplay, atau cara lain yang membangkitkan gairah Anda," terang Brim.

Baca juga: Terlalu Eksis di Sosmed, Gairah Bercinta Pasutri Bisa Turun Drastis

Kepada Your Tango, Brim menuturkan orang dengan fungsi seksual yang sehat semestinya memiliki dua bentuk gairah seksual tersebut. Sebut saja jika seseorang hanya memiliki gairah seks responsif, jika tidak ada orang lain, menurut Brim bisa dipastikan ia tidak akan melakukan aktivitas seksual.

Memang, Brim tak menampik gairah seks spontan bisa tidak muncul karena pengaruh budaya atau kondisi lain misalnya trauma pasca melahirkan. Tapi, tanpa disadari Brim menekankan normalnya tiap orang pasti akan merasa terangsang ketika melihat seseorang yang menarik. Atau, perasaan terangsang itu muncul saat memikirkan hal-hal menggairahkan yang dilakukan dengan suami atau istri di malam sebelumnya.

"Begitupun ketika dirangsang oleh pasangan, pasti gairah seks Anda akan terpancing. Meski beberapa faktor seperti stres dan lelah bisa mempersulit proses itu. Namun, jika secara fisik Anda baik-baik saja sedangkan tidak pernah merasa terangsang secara spontan atau saat ada stimulasi dari pasangan, segeralah berkonsultasi dengan konselor," tutur Brim.

Baca juga: Gairah Seks Pria Tak Mungkin Turun Hanya karena Faktor Usia (rdn/vit)