Pada prinsipnya tidak semua orang mampu mencerna gluten karena pencernaannya sensitif. Lantas, apa itu gluten? Gluten adalah protein yang berasal dari gandum-ganduman dan bisa ditemukan di dalam roti, sereal, pasta, dan banyak makanan olahan lainnya.
Intoleransi terhadap gluten bisa berubah menjadi penyakit celiac. Penyakit celiac adalah salah satu penyakit autoimun. Tingkatan penyakit ini sendiri lebih tinggi dari sekadar alergi atau intoleransi makanan karena usus orang dengan celiac bisa rusak jika mengonsumsi gluten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perut kembung, mau muntah, dan kelelahan dapat dikaitkan dengan intoleransi gluten dan dapat dikelola dengan mengikuti diet bebas gluten," ungkap Prof Davis Sanders, ahli pencernaan.
Baca Juga: Cloud Bread, Roti Sehat Tanpa Tepung yang Digemari Banyak Orang
Sebelumnya diketahui, telah terjadi peningkatan kasus celiac di Inggris sampai empat kali lipat selama dua dekade terakhir. Sebuah survei dari Coeliac UK menunjukkan satu dari seratus orang di Inggris mengidap penyakit ini. Meski begitu, data menunjukkan hanya 24 persen dari orang dengan penyakit celiac yang mengetahui kondisinya.
"Kesadaran, pendidikan dan diagnosis terhadap penyakit ini terus ditingkatkan. Sangat penting untuk mengikuti diet bebas gluten dan memiliki akses ke semua makanan bebas gluten untuk memenuhi kebutuhan orang dengan penyakit celiac," ucap David Sanders, dikutip dari Express.
Sementara, ahli diet Katie Kennedy mengatakan jika tes untuk celiac menunjukkan hasil negatif, gluten masih dapat menimbulkan beberapa gejala intoleransi. Sehingga Katie mengatakan diet bebas gluten adalah yang terbaik.
"Konsumsi secara teratur makanan seperti kentang, nasi, dan roti atau pasta bebas gluten. Jangan lupa konsumsi protein seperti ikan, daging, telur, dan tentunya 5 porsi buah setiap harinya," pungkas Kennedy.
Baca Juga: Hati-hati! Makanan Berlabel Bebas Gluten Belum Tentu Sehat (rdn/vit)











































