Studi: Konsumsi Asam Folat Berlebih Saat Hamil Terkait Risiko Autisme Anak

Studi: Konsumsi Asam Folat Berlebih Saat Hamil Terkait Risiko Autisme Anak

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Minggu, 15 Mei 2016 11:04 WIB
Studi: Konsumsi Asam Folat Berlebih Saat Hamil Terkait Risiko Autisme Anak
Foto: Thinkstock
Jakarta - Bukan rahasia lagi jika asupan asam folat penting bagi ibu hamil untuk mengoptimalkan perkembangan bayi. Tapi, jika terlalu banyak dikonsumsi, asam folat disebut berkaitan dengan risiko autisme pada anak.

Studi dari Johns Hopkins University menemukan kadar asam folat yang sangat tinggi di tubuh ibu pasca melahirkan membuat risiko anak mengalami autisme menjadi dua kali lipat. Selain asam folat, peneliti juga menemukan kadar vitamin B12 berlebih pada ibu bisa membuat risiko autisme menjadi tiga kali lipat.

"Vitamin B12 secara alami bisa ditemukan di produk hewani, termasuk ikan, daging, unggas, telur, dan susu. Jika kadar asam folat dan B12 amat tinggi, risiko autisme bisa meningkat hampir 17,6 kali lipat," tutur salah satu peneliti, M Daniele Fallin, PhD, dikutip dari Fit Pregnancy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Fallin menegaskan bukan berarti studi ini melarang ibu hamil mengonsumsi asam folat. Hanya saja, pengaturan dan konsultasi dengan dokter kandungan amat diperlukan. Apalagi, kekurangan asam folat saat hamil berkaitan dengan terhambatnya pertumbuhan anak. Rekomendasi WHO, 13,5 sampai 45,3 nanomoles per liter merupakan jumlah asam folat yang cukup bagi wanita hamil di trimester pertama.

Baca juga: Ingin Hamil? Perhatikan Usia dan Konsumsi Asam Folat Anda

Fallin menambahkan, sumber asam folat bisa didapat dari sayur dan buah seperti jeruk, anggur, pisang, asparagus, brokoli, dan bayam. Hanya saja, kadang saat ibu mengandung, ia dianjurkan mengonsumsi suplemen asam folat sebagai tambahan. Untuk studi ini, peneliti melihat data dari 1.391 pasangan ibu dan anak.

"Banyak wanita yang mengonsumsi multivitamin termasuk asam folat dan B12 selama hamil. Tapi, kami masih belum yakin mengapa beberapa dari mereka memiliki kadar asam folat yang amat tinggi. Apakah ini karena konsumsi makanan kaya asam folat atau suplemen asam folat yang terlalu banyak, atau memang faktor genetik," tambah Fallin.

Sebab, beberapa wanita dikatakan Fallin bisa cenderung menyerap lebih banyak asam folat dan memetabolismenya dengan lebih lambat. Untuk itu, Fallin menegaskan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan berapa banyak asam folat yang benar-benar perlu dikonsumsi ibu hamil.

"Studi ini menegaskan asupan apapun selama Anda hamil harus dikonsumsi dengan tepat dan tidak berlebih. Untuk itu, perlu sekali berkonsultasi dengan dokter. Meski begitu, kami mengingatkan supaya wanita memastikan dirinya mendapat asam folat di awal kehamilannya dan jika ingin mengonsumsi suplemen, bicarakan dengan dokter Anda," tutur peneliti lainnya, Ramkripa Raghavan, MPH, MSc.

Baca juga: Studi: Asam Folat Dibutuhkan Perempuan Meski Sedang Tak Hamil


(rdn/vit)

Berita Terkait