Berkaitan dengan hal tersebut pada 17 Mei 2016 akan diperingati Hari Hipertensi Sedunia bertema 'Ketahui Tekanan Darahmu'. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat global tentang pentingnya mencegah dan mengendalikan hipertensi.
Alasannya karena beberapa macam penyakit katastropik seperti stroke, serangan jantung, diabetes melitus, penyakit ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer berkaitan erat dengan hipertensi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Studi: Konsumsi Jus Ceri Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi
https://health.detik.com/read/2016/05/09/133131/3205930/763/studi-konsumsi-jus-ceri-bisa-bantu-turunkan-tekanan-darah-tinggi
"Kita mengimbau semua pihak baik pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk dapat berpartisipasi. Kita menginginkan mulai besok setiap kantor di pemerintah ada pojok atau tempat untuk memeriksa tekanan darah. Kita siapkan alat tensi secara otomatis dan tentu akan diawasi untuk keakuratannya," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr H Mohamad Subuh, MPPM, saat ditemui dalam acara temu media di Jl Percetakan Negara, Salemba, Jakarta, Senin (16/5/2017).
Mengukur tekanan darah menurut dr Subuh adalah salah satu bentuk deteksi dini yang sederhana sehingga seharusnya bisa dilakukan sesering mungkin. Disarankan minimal satu bulan sekali seseorang memeriksakan dirinya untuk hipertensi, bisa dilakukan di fasilitas kesehatan primer atau bahkan di rumah bila alat memang tersedia.
"Ini yang dikatakan dua pertiga masyarakat kita (kurang kesadaran -red). Jangankan tensi ya, siapa deh di antara kita yang hari ini mengukur nadi? Itu nggak pakai alat lho hanya pakai jam. Nadi itu merupakan salah satu juga awareness selain tensi meter," tutup dr Subuh.
Baca juga: Duh! Masih Banyak Orang yang Tidak Sadar Terkena Penyakit Tidak Menular
https://health.detik.com/read/2016/04/24/140139/3195321/763/duh-masih-banyak-orang-yang-tidak-sadar-terkena-penyakit-tidak-menular
(fds/vit)











































