Dulunya Gemuk Tapi Sekarang Ramping Berotot, Ini Resep Parulian

Diet Experience

Dulunya Gemuk Tapi Sekarang Ramping Berotot, Ini Resep Parulian

Parulian - detikHealth
Selasa, 17 Mei 2016 14:32 WIB
Dulunya Gemuk Tapi Sekarang Ramping Berotot, Ini Resep Parulian
Foto: Dok. Pribadi
Depok - Punya tinggi badan 165 cm dan berat badan 80 kg, Parulian (21) merasa tak percaya diri. Ia kerap minder saat bermain futsal, karena tenaganya cepat habis. Akhirnya ia pun berupaya untuk bisa menurunkan berat badannya.

Awalnya ia sempat malas berolahraga, tapi kemudian ia sadar bahwa untuk bisa menurunkan berat badannya maka olahraga merupakan faktor penting. Setelah mendaftarkan diri ke gym dan rutin fitness, dalam waktu 8 bulan berat badannya turun 20 kg. Berikut kisahnya, seperti ditulis detikHealth pada Selasa (17/5/2016):

Bobot saya mulai melonjak ketika saya selesai ujian nasional di Sekolah Menengah Kejuruan. Saat itu ada libur beberapa bulan dan di situlah saya tidak banyak melakukan aktivitas, tapi malah banyak makan makanan yang berlemak dan ngemil berlebihan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang dulunya bobot saya hanya 65 kg, langsung melonjak hingga 80 kg saat masuk kuliah. Di semester 1 saya masih merasa baik-baik saja, namun ketika masuk ke semester 2 saya merasa minder dengan teman-teman saya apalagi ketika kami bermain futsal saya sangat cepat lelah dan tidak sanggup berlari kencang mengejar bola.

Tidak hanya itu, saat naik angkutan umum saya juga sering merasa bersalah pada penumpang lainnya. Karena kok rasanya mereka kesempitan akibat badan saya yang gemuk ini. Saya juga sering merasa sesak, pokoknya serba salah semua. Saya pun memutuskan mau menurunkan berat badan.

Saya memulai keinginan tersebut dengan mendaftarkan diri ke tempat fitness. Saat itu saya sempat jenuh karena tidak ada teman dan terasa melelahkan. Bagaimana tidak, saya hanya punya waktu untuk berolahraga hanya sehabis kuliah. Padahal kuliah saya dari pagi hingga sore.

Sebulan pertama saya sempat ogah-ogahan, memasuki bulan kedua saya paksakan diri saya untuk tetap latihan. Nah, memasuki bulan ketiga saya coba timbang badan lagi, betapa terkejutnya berat saya hanya turun 2 kg. Saya merasa sangat kecewa, tetapi itu tak menyurutkan semangat saya. Saya berpikir bahwa saya memang kurang sungguh-sungguh.

Kemudian saya tetap melanjutkan latihan lagi. Memasuki bulan kelima berat badan saya turun 3 kg, dan begitulah seterusnya setiap bulannya saya selalu mengalami penurunan berat badan.

Di samping saya olahraga angkat beban di gym, saya juga tak lupa menjaga pola makan. Tak ribet, saya hanya mengurangi konsumsi camilan, junk food, dan goreng-gorengan. Sampai saat ini saya bahkan lebih suka memakan makanan yang rebus-rebusan saja dan tetap terus olahraga angkat beban. Demikianlah pengalaman saya, semoga bisa menjadi inspirasi bagi pembaca detikHealth.

Baca juga: Pangkas Bobot 25 Kg dalam 8 Bulan, Begini Cara yang Dilakukan Jehar


(ajg/vit)

Berita Terkait