Berhasil Pangkas Pemakaian Antibiotik, Dokter di Inggris Dapat Bonus

Berhasil Pangkas Pemakaian Antibiotik, Dokter di Inggris Dapat Bonus

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 26 Mei 2016 13:03 WIB
Berhasil Pangkas Pemakaian Antibiotik, Dokter di Inggris Dapat Bonus
Foto: thinkstock
Jakarta - Menurut laporan yang dikeluarkan oleh National Health Services (NHS) pemakaian antibiotik di Inggris pada periode 2015-2016 berkurang secara drastis. Hal ini merupakan berita baik dalam rangka upaya melawan ancaman bakteri kebal obat.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa pemakaian antibiotik yang tak bertanggung jawab saat ini semakin mendorong munculnya bencana bakteri kebal obat. Praktisi kesehatan dunia dan pemerintah negara pun diminta agar berhati-hati segera melakukan tindakan.

Untuk Inggris pada tahun 2014-2015 setelah imbauan dikeluarkan para dokternya berhasil mengurangi pemakaian antibiotik sekitar 2,6 juta obat. Namun pada periode 2015-2016 berkat program pemerintah dilaporkan pemakaian antibiotik berkurang hingga sampai 34 juta obat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Tak Patuh Minum Antibiotik Bisa Bikin Bakteri Resisten? Simak Alasannya

"Setiap tahun terlalu banyak orang menderita dan kehilangan nyawanya karena melawan infeksi bakteri kebal obat. Inilah kenapa upaya-upaya NHS untuk mengurangi pemakaian penting dan angka terakhir yang kita miliki merupakan langkah signifikan dalam perjuangan ini," kata dr Mike Durkin dari NHS Improvement seperti dikutip dari BBC, Kamis (26/5/2016).

Upaya yang dilakukan NHS adalah dengan menjanjikan bonus uang kepada dokter praktik yang berhasil mengurangi penggunaan antibiotik. Tiap daerah punya pengaturan bonus yang berbeda, tapi dilaporkan satu orang dokter bisa menerima secara total sampai sekitar Rp 400 juta apabila memenuhi target.

Di Indonesia sendiri Kementerian Kesehatan berupaya dengan membentuk Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA). Tugas komite adalah menjalankan dan mengawasi program pengendalian resistensi di rumah sakit serta puskesmas.

Baca juga: November: Pekan Peduli Antibiotik Mulai Digalakkan WHO (fds/up)

Berita Terkait