Namun, ketika anak ada kemauan untuk menyuap sendiri makanan ke mulutnya, dikatakan Diantari Wardriyana, SS, Dipl.Edu.Montessori dari TigaGenerasi, sebaiknya biarkan saja. Sebab, ada manfaat di balik kegiatan yang bisa menjadi 'pekerjaan rumah' bagi ibu itu.
"Seringkali orang tua nggak mau repot, nggak mau berantakan, anaknya disuapin. Padahal kalau anak makan sendiri, itu bisa disebut sebagai pekerjaan untuk mereka. Manfaatnya bisa melatih motorik anak," tutur wanita yang akrab disapa Tari ini di sela-sela Peluncuran Buku 'Anti Panik Mengasuh Bayi (0-3 Tahun)' oleh TigaGenerasi di Rumah Ranadi, Jl Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Patut Dicoba, Trik Agar Anak Bisa 'Lepas' dari Kebiasaan Main Gadget
Montessori sendiri adala salah satu metode pengajaran yang bertujuan melatih kemandirian anak dengan memfasilitasi anak untuk mempraktikkan kegiatan sehari-hari secara langsung. Nah, kegiatan makan bisa jadi praktik langsung yang dapat dilakukan anak.
"Belum lagi kalau orang tuanya nggak telaten ya sudah nyuruh nanny-nya aja yang nyuapi anak. Dengan anak bisa makan sendiri, meski setelahnya berantakan, ada perasaan bangga yang bisa dia rasakan karena dia bisa melakukan sesuatu dengan kemampuannya sendiri," tambah Tari.
Untuk anak usia 18-24 bulan, ada aktivitas montessori yang bisa dilakukan di rumah. Misalnya saja mengajarkan anak mengenal warna dari benda sehari-hari, mengenal tekstur halus dan kasar dari berbagai benda seperti amplas dan kain, kemudian bermain masak-masakan dengan sendok, mangkok, atau nampan yang digunakan sehari-hari. Jangan lupa, gunakan alat-alat yang memang aman untuk anak ya, Bunda.
Baca juga: Terapkan Hal Ini Agar Anak Kelak Jadi Remaja Tangguh
(rdn/up)











































