Berantakan Sih, Tapi Biarkan Anak Belajar Makan Sendiri Ada Manfaatnya Lho

Berantakan Sih, Tapi Biarkan Anak Belajar Makan Sendiri Ada Manfaatnya Lho

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Jumat, 27 Mei 2016 17:00 WIB
Berantakan Sih, Tapi Biarkan Anak Belajar Makan Sendiri Ada Manfaatnya Lho
Foto: thinkstock
Jakarta - Saat anak belajar makan sendiri, kegiatan menyuap panganan ke mulut si kecil bisa jadi kegiatan yang merepotkan bagi ibu. Sebut saja nantinya nasi dan lauk bakal tercecer hingga meja jadi berantakan, atau tangan dan mulut anak yang lebih kotor setelahnya.

Namun, ketika anak ada kemauan untuk menyuap sendiri makanan ke mulutnya, dikatakan Diantari Wardriyana, SS, Dipl.Edu.Montessori dari TigaGenerasi, sebaiknya biarkan saja. Sebab, ada manfaat di balik kegiatan yang bisa menjadi 'pekerjaan rumah' bagi ibu itu.

"Seringkali orang tua nggak mau repot, nggak mau berantakan, anaknya disuapin. Padahal kalau anak makan sendiri, itu bisa disebut sebagai pekerjaan untuk mereka. Manfaatnya bisa melatih motorik anak," tutur wanita yang akrab disapa Tari ini di sela-sela Peluncuran Buku 'Anti Panik Mengasuh Bayi (0-3 Tahun)' oleh TigaGenerasi di Rumah Ranadi, Jl Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat (27/5/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari yang sejak tahun 2006 sudah mendalami metode montessori ini mengatakan pada metode montessori, kegiatan bermain biasa disebut sebagai pekerjaan. Seperti kegiatan makan, dikatakan Tari bisa jadi 'pekerjaan' yang bisa merangsang kemampuan motorik anak.

Baca juga: Patut Dicoba, Trik Agar Anak Bisa 'Lepas' dari Kebiasaan Main Gadget

Montessori sendiri adala salah satu metode pengajaran yang bertujuan melatih kemandirian anak dengan memfasilitasi anak untuk mempraktikkan kegiatan sehari-hari secara langsung. Nah, kegiatan makan bisa jadi praktik langsung yang dapat dilakukan anak.

"Belum lagi kalau orang tuanya nggak telaten ya sudah nyuruh nanny-nya aja yang nyuapi anak. Dengan anak bisa makan sendiri, meski setelahnya berantakan, ada perasaan bangga yang bisa dia rasakan karena dia bisa melakukan sesuatu dengan kemampuannya sendiri," tambah Tari.

Untuk anak usia 18-24 bulan, ada aktivitas montessori yang bisa dilakukan di rumah. Misalnya saja mengajarkan anak mengenal warna dari benda sehari-hari, mengenal tekstur halus dan kasar dari berbagai benda seperti amplas dan kain, kemudian bermain masak-masakan dengan sendok, mangkok, atau nampan yang digunakan sehari-hari. Jangan lupa, gunakan alat-alat yang memang aman untuk anak ya, Bunda.

Baca juga: Terapkan Hal Ini Agar Anak Kelak Jadi Remaja Tangguh

(rdn/up)

Berita Terkait